tag:blogger.com,1999:blog-82133463275423132022024-03-13T19:34:09.158-07:00INFO WIRAUSAHABerbagi Informasi Tentang Kewirausahaan Secara UmumAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-69462400199795750782012-04-28T07:14:00.000-07:002012-04-28T07:18:28.835-07:00ANTI GAGAL DALAM MENJALANKAN BISNIS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Bagi kebanyakan pebisnis online, ada satu kata yang
sangat mereka takuti, ada satu kata yang sangat mereka benci dan tidak ingin
mereka dengar. Kata itu adalah kegagalan. Ya, kegagalan tentunya sangat
ditakuti mereka, termasuk saya pun begitu. Dan bahkan bukan hanya pebisnis
online saja, tetapi juga para pebisnis offline. Manusiawi sekali !</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jadi bagaimana tips dan trik untuk menghindari
kegagalan dalam berbisnis dengan InvestasiUsaha.com? Baik, dalam beberapa halaman
ke depan akan saya ungkapkan beberapa caranya. Dengan menerapkan tips dan trik
tersebut saya harap Anda bisa menghindari kegagalan dalam berbisnis online. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tips ini saya dapatkan dari pengalaman berbisnis
online beberapa tahun, dan saya rasakan sangat efektif untuk diterapkan. Tapi harap
diingat, ini hanyalah kumpulan tips saja untuk menghindari kegagalan bukan
sebuah mantra sakti, jadi tidak ada jaminan bahwa dengan menerapkannya Anda
tidak akan gagal. Hanya saja, dengan menerapkannya Anda dijamin semakin jauh
dari kegagalan. Tidak gagal beda sama dengan menghindari gagal lho ya !</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Baik, kita mulai saja apa tips dan triknya :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Cara pertama untuk menghindari kegagalan adalah dengan
berani gagal. Kenapa? Karena pada faktanya memang hampir semua pebisnis online
pasti gagal pada awalnya. Saya sendiri juga dulu begitu, pada saat pertama-tama
berbisnis online pun saya mengalami kegagalan. Pada saat itu saya kehilangan
sekitar ratusan ribu sebuah jumlah yang cukup (bahkan sangat ) besar untuk
ukuran saya yang waktu itu masih kuliah semester 1 dan belum memiliki pemasukan
sendiri. Berikut-berikutnya juga begitu, saya terus gagal. Tapi justru dari
kegagalan itulah kesuksesan perlahan-lahan saya tapaki. Kenapa? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Karena saya belajar dari berbagai kegagalan demi
kegagalan yang saya lalui. Saya pelajari kenapa saya gagal, saya pelajari
kenapa saya terkena penipuan, saya pelajari bagaimana cara menghindari penipuan
dan kegagalan, dan sebagainya. Berbagai pelajaran tersebut saya jadikan rujukan
untuk waktu-waktu berikutnya, sehingga untuk ke depannya saya tidak mengalami
kegagalan lagi. Jadi, yang harus Anda lakukan pertama kali untuk bisa sukses berbisnis
online adalah berani gagal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tidak masalah untuk gagal sekarang jika di waktu lainnya
Anda bisa menjadi sukses se-sukses-sukses-nya. Termasuk jika setelah Anda menjalankan
bisnis online, jangan takut, karena akan menjadi pelajaran untuk ke depannya, tapi
saya harap Anda langsung berhasil. Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha, dan
berdoa. Lalu jalani bisnis-bisnisnya dengan jujur, konsisten, dan penuh semangat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sekarang masalahnya hanyalah kita mau tidak untuk
menjalani proses tersebut? Ingat, resiko itu selalu ada. Baik untuk bisnis
online maupun bisnis offline. Sekali lagi, resiko itu selalu ada, baik untuk
bisnis online maupun offline. Sekarang masalahnya, Anda mau tidak untuk
menjalaninya? Ingat baik-baik : hidup Anda tidak akan mengalami peningkatan
jika Anda tidak mau berinvestasi, tidak mau mengambil kesempatan dan
menunda-nunda untuk memulai bisnis. Ini adalah fakta kehidupan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Fokus Fokus Fokus Fokus Fokus! Ya itulah salah satu
tips bisnis terpenting yang perlu Anda ketahui! Fokuslah di dalam bisnis apa
pun yang Anda lakukan, jangan setengah-setengah! Secara alami, otak manusia
hanya bisa fokus dengan baik ke dalam satu bidang saja. Faktanya, Anda tidak
bisa fokus belajar matematika sambil menghafal pelajaran biologi dalam satu
waktu yang sama, bukan? Hal yang sama berlaku juga dalam berbisnis online.
Sebaiknya Anda fokus pada satu (atau dua) bisnis online saja dulu. Dengan demikian
seluruh tenaga dan fikiran Anda akan tercurah pada bisnis yang sedang Anda jalani.
Hasilnya? Hasilnya tentu bisnis yang sedang Anda jalani akan menjadi lebih
optimal hasilnya dibanding bila Anda memecah fokus Anda ke berbagai bisnis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Misalkan Anda sedang mencoba bisnis PTC, fokuskan diri
Anda di sana. Jika Anda sedang mencoba bisnis reselling / affiliasi, fokuskan
diri Anda di sana. Jika Anda fokus mencoba bisnis lainnya, fokuskan juga di
sana. Jangan setengah-setangah. Fokus Fokus Fokus Fokus Fokus! Pilih bisnis
yang ingin Anda jalani, dan fokuskan diri Anda di sana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kesuksesan online atau kesuksesan berbisnis apapun itu
baik online maupun offline bukanlah suatu hal yang instant. Anda tidak akan
bisa mendapatkan hasil ribuan dollar hanya dalam sebulan dua bulan berbisnis.
Semua butuh proses. Bahkan para “guru”, para “master” bisnis online pun tidak
langsung berhasil dalam sekejap mata. Mereka butuh berbulan-bulan, mereka butuh
bertahun-tahun belajar untuk menjadi sukses. Jika tidak sabar, jangan harap
Anda akan bisa sukses. Tidak ada kesuksesan tanpa kesabaran. Itu aturannya.
Sekali lagi, sabar dan jangan menyerah. Seringkali kita malah berhenti bersabar
padahal kesuksesan tinggal satu-dua langkah lagi. Nah, kalau sudah begitu,
siapa yang rugi? Anda sendiri kan? Karenanya : Sabarlah dalam berbisnis,
sabarlah dalam berproses, sabarlah bahkan bila Anda menemui kegagalan
sekalipun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Salah satu alasan kenapa para pebisnis online gagal,
adalah karena mereka tidak meluangkan waktu khusus untuk menjalankan bisnis
online mereka. Padahal hal ini sangat penting. Jika Anda ingin sukses besar,
jangan menganggap bisnis online sebagai pekerjaan sampingan Anda. Tapi anggap
bisnis online adalah bisnis utama Anda. Berikan waktu yang khusus untuk
berbisnis online. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dengan meluangkan waktu khusus untuk berbisnis online,
Anda akan lebih fokus pada saat menjalankan bisnis tersebut. Anda juga akan
merasa tidak sia-sia dalam menjalankan bisnis-bisnis tersebut. Dan juga yang
jelas. Anda akan lebih memperhatikan bisnis online Anda. Faktanya, banyak
sekali yang tidak memberikan waktu khusus untuk berbisnis online, dan akibatnya
mereka menjadi setengah hati menjalankan bisnis ini. Hasilnya, keuntungan yang
didapat tidak optimal, bahkan gagal total dan merugi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Atur waktu Anda untuk berbisnis online, atur pada jam
berapa saja Anda harus berbisnis. Silakan atur sendiri sesuai keadaan Anda,
fleksibel. Semakin banyak waktu yang Anda luangkan, logikanya semakin besar
peluang sukses yang Anda miliki. 1-2 jam it’s ok, tapi mungkin kurang optimal.
3-4 jam, better. 5 jam lebih, makin ok lagi. Info : saya biasa mengalokasikan
sekitar 5 jam atau lebih dalam sehari untuk berbisnis online. 1 jam untuk menjawab
pertanyaan client, 2 jam untuk riset bisnis dan 2 jam sisanya untuk menjalankan
bisnis-bisnis tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Salah satu sikap yang mendorong para pebisnis online
menjadi gagal dan tidak sukses adalah tidak mau mengeluarkan modal tambahan. Well… hey,
hellooo… this is business! Ini adalah bisnis, teman! Di mana-mana bisnis selalu
butuh modal, baik waktu, tenaga dan juga tentunya uang / dana. Hal ini berlaku
untuk bisnis offline maupun bisnis online di internet. Oke betul bisnis online
memang relatif lebih murah disbanding bisnis offline, tapi bukan berarti bisnis
online tidak perlu modal. Karenanya jangan ragu dan jangan pelit untuk
mengeluarkan modal tambahan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jika Anda berbisnis PTC, tidak ada salahnya untuk mencoba
membeli referral. Mungkin di awalnya mahal, tapi referral biasanya akan
mengembalikan hasil yang fantastis dan tidak akan anda dapat lakukan tanpa
membeli referral. Jika Anda berbisnis reselling / affiliasi jangan takut
dan jangan ragu untuk mengeluarkan modal membeli iklan berbayar untuk mempromosikan URL affiliasi
Anda. Apa ruginya Anda mengeluarkan beberapa puluh ribu rupiah jika nantinya
menghasilkan ratusan ribu rupiah per hari dari hasil komisi reselling? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jika Anda berbisnis PPC, keluarkan modal
tambahan untuk membeli domain dan hosting yang bagus. Domain yang bagus, mudah
diingat dan singkat akan membuat orang sering kembali ke situs Anda. Hosting
yang bagus menjamin agar situs Anda selalu on setiap saat dan tidak ada komisi
iklan yang terlewat. Dan begitu seterusnya untuk bisnis apa pun yang Anda
jalani Keluar modal tambahan memang agak berat terasa, tapi kalau hasilnya
berlipat ganda, mengapa mesti pelit ke diri sendiri kan? Kalau untuk yang
senang Anda juga kan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Mengeluarkan modal tambahan memang terasa menakutkan
dan berat di awalnya, tapi hasil yang diraih bisa jadi berkali lipat dari modal
yang Anda keluarkan. Saya sudah membuktikannya. Oke memang tidak ada jaminan
pasti berhasil dan uang pasti kembali, tapi kalau Anda tidak berani untuk
mengeluarkan modal, juga tidak ada jaminan Anda bisa berhasil. Tapi tentu saja
Anda jangan gegabah dalam mengeluarkan modal tambahan. Pikirkan juga keadaan
keuangan Anda. Sesuaikan dengan kemampuan Anda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kadang ada saja pebisnis online pemula yang agak malas
untuk eksplorasi, tidak mau mencoba-coba untuk memahami bisnis yang dia jalani.
Setiap langkah dia selalu bertanya kepada orang lain, kepada consultantnya,
kepada temannya, dan kepada kepada kepada.... Padahal untuk menunggu jawaban
dari temannya dia butuh waktu, untuk mendapat jawaban dari consultannya juga
butuh waktu yang cukup lama (karena harus menjawab pertanyaan banyak client),
bahkan berjam-jam. Siapa yang rugi? Dia sendiri! </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ini jelas-jelas menghambat kesuksesan bisnis dia
sendiri. Padahal andai dia tidak malas mencari tahu, jawaban dari
apa yang dia cari banyak tersedia di internet. Daripada menunggu jawaban dari
teman / consultant yang perlu waktu lama, lebih baik mencari jawabannya lewat
search engine seperti google. Dan jawabannya akan diketahui secara instant.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Misalnya, ada banyak pebisnis yang ingin tahu jika
mendaftar di clixsense, bagaimana cara mengisi kolom “payable to?” Untuk
mencari jawabannya ada dua solusi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">1. Tanya ke orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jika Anda bertanya kepada client / teman Anda, pasti
butuh waktu yang lama untuk menerima jawabannya. Puluhan menit, bahkan
berjam-jam. Dan itu pun mungkin kurang jelas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">2. Tanya ke search engine (google / yahoo / MSN)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Cukup ketikkan “clixsense payable to diisi apa” atau “cara daftar
clixsense” atau “clixsense tutorial” pada kolom pencarian google dan Anda akan dapatkan
jawabannya. Ada puluhan link yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, dalam
waktu instant, tidak perlu menunggu berjam-jam. Ini juga bisa diterapkan untuk
banyak pertanyaan lainnya, seperti “cara mendaftar paypal”, “cara
verifikasi paypal”, “paypal tutorial”, “cara verified alertpay”, “cara verifikasi
alertpay”, ... dan apapun yang ingin Anda ketahui tentang dunia bisnis online!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Karenanya tanamkan dalam diri Anda kebiasaan untuk
bertanya kepada search engine (GOOGLE/YAHOO/dll) jika mengalami jalan buntu /
permasalahan dalam berbisnis online. Ada ribuan orang di luar sana yang pernah
mengalami masalah serupa dan menemukan jawabannya dengan cara ini. Search
engine adalah basis data FAQ (FrequentlyAsked Questions) yang terbesar di dunia
ini. Jadi manfaatkan dengan baik! </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jadi? Gunakan search engine untuk menjawab persoalan
Anda secara instant! Jika ada cara yang lebih cepat, kenapa harus mencari cara
yang lebih lambat? Lupakan cara-cara bertanya dengan mengirim SMS / email ke
teman Anda / konsultan Anda. Butuh waktu yang lama untuk menunggu jawabannya.
Dan ingat, mengandalkan panduan teman / konsultan semata adalah salah satu cara untuk
gagal yang paling cepat. Bisnis online menuntut Anda proaktif
belajar mandiri dan mencoba-coba. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jika benar-benar sudah mentok, barulah bertanya. Info
: sebagian besar ilmu bisnis online yang saya dapat adalah dari membeli ebook
panduan dan dari hasil googling, bukan dari hasil bertanya yang menjemukan dan
lama untuk menunggu jawabannya. Andalkan diri Anda sendiri (dan google), bukan
mengandalkan orang lain. Ini salah satu kunci sukses yang paling manjur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sebagai tambahan untuk tips sebelumnya : jangan
mengharap panduan yang sangat detail dari orang lain, entah itu
panduan dari konsultan Anda ataupun panduan dari hasil dari searching
di internet. Alasannya sederhana : sangat sulit untuk membuat panduan step by step, sangat
sulit untuk membuat panduan secara sangat mendetail. Hal ini diakibatkan kondisi setiap
orang berbeda-beda, kondisi website tujuan pun berubah-ubah (karena selalu
diupdate). Dan faktanya pun, walau dibuat sebuah panduan detail, panduan itu hanya bertahan
sebentar karena website tujuan selalu diupdate oleh pemilik bisnis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Karenanya jangan pernah mengharap panduan yang begitu
detail dan rinci. 99% (mungkin) tidak akan pernah temukan. Nah lalu solusinya
bagaimana? Dari pengalaman saya (ya,saya juga mengalaminya, tidak pernah
mendapat panduan yang sangat-sangat detail), jalan terbaik yang bisa kita
lakukan sebagai pebisnis online adalah dengan mengeksplorasinya sendiri –
explore it by yourself. Jadi misalnya saya sedang kesulitan tentang suatu
bisnis, yang biasa saya lakukan adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Buka www.google.com</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Masukkan keyword yang saya ingin tahu jawabannya,
misalkan : adsense optimization tips</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Membuka URL yang diberikan google</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Menyimpan (save) halaman tersebut</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Lalu saya baca berulang kali info yang saya
dapatkan --- dan jarang ada informasi yang detail</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Lalu saya mencoba mengaplikasikannya, dan
mencoba-coba mengeksplorasinya sendiri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Saya perhatikan hasilnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Saya coba eksplorasi dengan cara lain</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Saya perhatikan hasilnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Saya coba eksplorasi dengan cara lain</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Saya perhatikan hasilnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Saya bandingkan mana hasil yang terbaik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">_ Saya terapkan cara terbaik tersebut</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Efektif dan mandiri, bukan? Dan yang jelas, cara ini
sangat cepat dilakukan walau mungkin agak ribet. Nah kalau sudah mentok banget
– tidak ada jalan lain – saya kontak teman saya yang sepertinya lebih faham
tentang masalah yang saya hadapi dan bertanya kepadanya…. (tapi ternyata sering
tidak memuaskan dan justru hasil searching di internet lebih mantap). Info : cara ini
bukan hanya lebih cepat dan efektif daripada bertanya kepada orang
lain (yang butuh waktu lama untuk menunggu jawabannya), tetapi juga lebih
menyenangkan! Kenapa menyenangkan? Karena biasanya saat searching info dari internet
selalu saja ada info menarik yang “tersangkut” di halaman yang kita temukan. Apapun
info yang anda cari. Jadi bukan hanya mendapat jawaban secara cepat atas
masalah yang kita hadapi, tapi juga menemukan info lain yang menarik dan -biasanya-
bermanfaat bagi perjalanan bisnis online kita. Patut dicoba !</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i>Sumber : InvestasiUsaha.com</i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-84082319937048849292012-04-06T05:56:00.000-07:002012-04-06T05:56:50.135-07:00Mengapa Sikap Prospek Yang Positif Berubah Menjadi Negatif Keesokan Hari?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:TargetScreenSize>800x600</o:TargetScreenSize>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Apakah anda pernah mengalami hal
seperti judul di atas? Pada suatu hari, Anda berhasil mengundang prospek untuk
mendengarkan peluang usaha yang anda tawarkan. Sang prospek memberikan respon
yang baik terhadap tawaran tersebut. Setelah memberikan data-data yang
dibutuhkan sebagai syarat untuk terdaftar sebagai anggota, maka prospek anda
mengatakan akan melakukan pembayaran pada keesokan hari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Anda sudah tidak sabar menanti
pergantian fajar untuk menerima pembayaran dari anggota team yang baru. Tapi
apa yang terjadi? Anda mendapat kabar bahwa pembayaran yang ditunggu-tunggu
tidak jadi dilakukan dengan seribu satu alasan yang terdengar logis. Mengapa
hal ini sering terjadi? Kelihatannya masih ada kesalahan dalam proses closing
yang anda lakukan. Walaupun anda telah memberikan
informasi dengan baik dan benar pada saat presentasi sehingga prospek anda
menyambut dengan positif, tetapi sebagian besar orang memiliki sikap untuk
bermain aman dan takut tertipu. Maka mereka akan memberikan jawaban ini
kelihatannya bagus dan masuk akal, tetapi beri saya waktu satu dua hari untuk
memberikan jawaban.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Lalu apa yang mereka lakukan
setelah itu? Mereka akan mulai mengajak teman dekat yang lain atau keluarga
dekat untuk bergabung. Tetapi karena minimnya pengetahuan yang dimiliki, maka
yang diajak malah memberikan peringatan dan sinyal-sinyal negative, sehingga prospek
anda menjadi mundur dan merasa bisnis yang anda tawarkan terlalu sulit baginya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Jadi apa yang harus dilakukan
untuk menghindari terjadinya kasus di atas? Pertama-tama anda harus menghargai
sikap dari prospek untuk berpikir terlebih dahulu, tetapi harus dibuatkan pagar
pengaman sehingga ia tidak bercerita terlebih dahulu kepada pihak lain dengan
mengatakan : </span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Saya
setuju bahwa anda harus memiliki keyakinan yang bulat untuk berhasil di
sini dan itu sangat bagus. Tapi demi kebaikan anda, apabila ada pihak lain
yang harus dimintai pendapat dalam mengambil keputusan, maka akan jauh
lebih baik kalau dipertemukan lagi dengan saya. Dan kalau masih ada
sesuatu yang belum jelas, silakan menghubungi saya kembali, karena apabila
anda sakit gigi maka harus berobat ke dokter gigi bukannya dokter mata,
demikian juga berlaku di sini, lebih baik anda bertanya pada orang yang
benar-benar mengerti tentang bisnis ini dari pada ke orang yang tidak
mengerti dan akan menghalangi anda untuk berhasil.</li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Saya
mendukung sikap anda, sekarang pikirkanlah dengan baik untuk bergabung
atau tidak. Jangan bercerita kepada pihak lain sebelum anda putuskan.
Karena ibaratnya anda baru dinyanyikan satu lagu yang baru, maka apabila
anda bernyanyi kepada pihak lain, maka hasilnya tidak karuan karena anda
belum menguasai lagu tersebut. Jadi hanya putuskan saja untuk bergabung
atau tidak.</li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Sebaiknya
anda jangan mencoba mengajak orang terlebih dahulu sebelum anda bergabung.
Karena mereka akan bertanya apakah anda sudah bergabung? Karena mereka
tahu anda belum bergabung, maka hal ini akan diduplikasikan. Sehingga pada
akhirnya tidak akan ada yang bergabung dalam bisnis yang bagus ini. </li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Selamat
mencoba, semoga bermanfaat!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span style="color: black;">(Sumber : Artikel PT. DBS.)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><br /></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-59598484126544271442012-03-24T07:29:00.001-07:002012-04-28T07:09:37.720-07:00MEMBANGUN BISNIS MELALUI REPUTASI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="color: black; font-size: small;">Berbicara tentang bisnis tidak
terpisahkan dari isitilah “Reputasi”. Reputasi yang lebih kurang sama artinya
dengan “Nama Baik” adalah modal penting dalam memulai sebuah bisnis. Tanpa
memiliki reputasi, berarti tidak ada kepercayaan dan tanpa kepercayaan maka
bisnis apapun tidak akan bertahan lama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black; font-size: small;">Memulai sebuah bisnis berarti
sang pebisnis juga mulai membangun kepercayaan dimata pasar, bisa jadi pada
awalnya adalah kepercayaan dari kerabat terdekat, kemudian seiring proses waktu
kepercayaan semakin luas dan bisnispun membesar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Bisnis Network-Marketing demikian
pula halnya… bagi para pemula tentu saja belum memiliki reputasi dimata banyak
orang, namun demikian tentu sudah ada kerabat dekat seperti saudara, teman atau
tetangga yang sudah mengenal dan percaya kepadanya, jadi itulah modal awal
membangun reputasi. Dan karena itu jugalah mengapa untuk mulai menjalankan
bisnis Network-Marketing harus dimulai dengan mensponsori atau menawarkan
produk kepada kerabat terdekat terlebih dahulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Saya sering mendengar pernyataan
orang bahwa mereka sudah beberapa kali menjalankan bisnis Network-Marketing,
lalu berhenti dan ganti dengan yang lainnya karena berbagai alasan, seperti
“sistemnya yang sulit”, “upline yang pasif”, “produk yang mahal”, “produk sulit
dipasarkan” dan lain sebagainya, dan semua itu dijadikannya alasan untuk
menjadi petualang bisnis Network-Marketing. Oleh beberapa kalangan di bisnis
ini mereka dianggap sebagai “kutu loncat”. Anda tentu tahu bagaimana akhir
ceritanya yang selalu sama, yaitu mereka belum sukses di bisnis
Network-Marketing manapun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Lantas, apanya yang salah?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Kembali ke masalah reputasi,
menurut Anda apakah orang seperti yang saya maksud diatas layak untuk Anda
percaya? Layakkah mereka Anda ajak kerjasama sedangkan mereka sendiri tidak
konsisten dengan apa yang telah diputuskannya, dan tidak menyelesaikan apa yang
telah dimulainya. Tentu tidak, bukan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Bukan saja dalam hal reputasi
kurang baik sehingga mereka belum bisa dipercaya, tetapi juga untuk menjalankan
sebuah bisnis sangat diperlukan “keuletan”, ibarat lomba lari, tentu berlari
menuju garis finis adalah lebih penting daripada sekedar memilih sepatu yang
akan dipakai untuk lomba itu. Apalagi jika sudah diketahui bahwa semua pilihan
sepatu yang tersedia telah banyak mengantar orang untuk sampai ke garis finis
yaitu kesuksesan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Maka jika Anda saat ini sudah dan
sedang menjalankan suatu bisnis Network-Marketing dan Anda sudah tahu bahwa
sudah banyak orang sukses didalamnya, saya berpesan untuk Anda menjalankan
bisnis itu hingga Anda sukses. Bisnis Network-Marketing adalah jembatan dan
Anda sendiri yang harus melaluinya tentu saja sampai sukses.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Jika Anda sedang tidak atau belum
menjalankan bisnis Network-Marketing, jangan terlalu lama untuk memilihnya,
karena memilih saja tidak mengantar ke garis finis, segeralah bertindak,
pilihlah satu bisnis Network-Marketing yang menurut Anda cukup baik, mulailah
sekarang juga! </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Hanya dengan konsistensi dan
keuletan maka segala yang tidak mungkin menjadi mungkin, selain itu akan
membuahkan kesuksesan itu juga akan membuahkan reputasi untuk anda, maka Anda
akan terus semakin sukses. Semakin besar kepercayaan orang kepada anda, semakin
besar pula bisnis anda…</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="color: black; font-size: small;">Salam sukses!!</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><i><b><span style="color: black;">Sumber : Artikel PT. DFI-DBS</span></b></i></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br /></span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-51722137255308901102012-03-21T01:55:00.002-07:002012-03-21T02:18:41.562-07:00PENYEBAB BOROS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>1. TIDAK ADA PERENCANAAN</b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Salah satu ciri zaman modern adalah segala sesuatu dibuat menjadi sangat mudah. Lihat saja televisi, kalau dulu selain ukurannya besar, memindahkan channel-nya pun butuh tenaga. Bandingkan dengan TV zaman sekarang yang sudah menggunakan remote control, yang hanya dengan sekali sentuh, channel sudah berpindah. Termasuk untuk menggerakkan TV-nya sekalipun. Juga AC, lampu, bahkan ada yang dengan suara pun sudah bisa menjadi sensor penggerak peralatan rumah tangga kita, luar biasa. Sungguh kemampuan akal manusia telah menjadikan kebutuhan hidup kita lebih mudah untuk dilakukan.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Tapi, kemudahan ini pun ada dampak negatifnya. Tiada lain karena segala kemudahan yang didukung dengan pengetahuan yang memadai serta sikap mental yang bermutu, ternyata dapat menjadi biang munculnya pemborosan. Ada seorang suami yang tercengang melihat rekening tagihan bulanannya yang membengkak luar biasa sesudah ia dan istrinya masing-masing memiliki kartu kredit dan menggunakan handphone. Tiada lain, karena sedemikian mudahnya menggunakan dua alat yang memang diperuntukkan sebagai pemberi kemudahan ini. Biasa tinggal menggesek dan memijit saja sampai-sampai waktu untuk mengadakan perhitungan biaya yang dikeluarkan pun terlewati.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Sangat berlainan halnya dengan orang yang menyimpan uangnya di tabungan, yang harus berproses dulu. Untuk mengambilnya, proses ini akan cukup menghambat keinginannya untuk mudah mengeluarkan uang. Harap dimaklumi, sesungguhnya tidak berarti kartu kredit dan handphone itu buruk, melainkan para pemiliknya harus memiliki mental dan keilmuan yang lebih tangguh agar apa yang dimilikinya tidak jadi bumerang, yang akan menjebak dan menyengsarakannya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Salah satu yang dapat kita lakukan untuk menghindari perilaku boros ini adalah dengan membuat perencanaan keuangan. Subhanallaah, sebuah rumah tangga yang terbiasa mengadakan perencanaan, selain lebih hemat juga dapat mengadakan antisipasi terhadap kekurangan cash flow keuangan keluarga. Bahkan anak-anak pun sudah dapat dilatih sedari kecil dengan cara uang jajannya diberikan mingguan atau bahkan bulanan, sehingga sang anak sudah biasa membuat perencanaan pengeluarannya, dalam hal ini akan sangat membantu dalam program penghematan.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Ada sebuah contoh menarik. Ibu Fulanah, sebut saja begitu, hampir setiap minggu selalu bertengkar dengan suaminya. Sebabnya adalah anggaran belanja yang tidak pernah cukup. Padahal menurut perhitungan kasar sang suaminya, dianggap sudah memadai. Sesudah diselidiki dengan seksama, ternyata ibu Fulanah ini memang tidak punya perencanaan anggaran belanja berimbang, sehingga tidak ada prioritas dalam pengeluaran uang dan tentu saja akibatnya banyak hal penting tak terbiayai sedangkan hal sekunder yang tak begitu penting malah dibeli.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Berlainan dengan ibu Siti, bukan nama sebenarnya, yang memiliki pengetahuan untuk mengadakan perencanaan pengeluaran dan pemasukan yang berimbang. Walaupun gaji suaminya pas-pasan dan bahkan cenderung kurang, tapi dengan perencanaan yang cermat dan terbuka kepada seluruh anggota keluarga sehingga setiap anggota keluarga memahami keadaan perekonomian keluarga yang sebenarnya. Akibatnya, selain dananya tepat guna, seluruh keluarga pun terbiasa juga berhemat. Selain itu, kekurangan dana juga bisa dideteksi lebih awal dan segera dicarikan solusinya bersama. Tentu saja hasil kerja sama setiap anggota keluarga ini membantu menyelesaikan masalah yang ada. Sungguh sangat belainan dengan ibu Fulanah dan suaminya tadi yang sibuk saling menyalahkan, padahal tentu saja tidak menyelesaikan masalah, justru malah menambah masalah.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Kalau tak percaya, untuk hal yang sederhana saja yaitu jikalau kita pergi berbelanja ke pasar atau toko serba ada namun tidak punya perencanaan yang jelas, maka akibatnya bisa secara sembrono membeli hal yang tidak prioritas. Disamping itu kurangnya perencanaan menyebabkan pula peluang kegagalan semakin terbuka lebar, berarti pemborosan dalam segala bidang.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Maka jikalau ingin menjadi orang yang hemat, selalu adakan perencanaan yang matang dalam segala hal. Semakin mendetail/rinci maka semakin besar pula peluang untuk sukses dalam penghematan ini. Termasuk untuk hal-hal yang sederhana atau yang biasa dianggap sepele. Biasakanlah sebelum belanja tulis dengan baik dan jelas barang yang harus dibeli dan anggaran yang harus disediakan, begitu pula dalam belanja bulanan, rumah tangga yang terbiasa mengadakan perencanaan, selain lebih hemat juga bisa mengadakan antisipasi terhadap kekurangan biaya belanja, bahkan anak-anak pun sudah bisa dilatih mulai dari kecil dengan cara uang jajannya bisa diberikan mingguan atau bahkan bulanan, sehingga sang anak sudah biasa membuat perencanaan pengeluarannya, dan hal ini akan sangat membantu dalam hal efisiensi.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Hanya saja harus juga dianggarkan dengan jelas biaya sedekah sebagai investasi penting untuk penolak bala dan bencana, pengundang rezeki yang lebih berkah. Jangan sampai keinginan hemat menjadi kekikiran dalam kebaikan. Rasulullah dalam hal ini bersabda, "Orang yang kikir akan jauh dari Allah dan jauh dari manusia" (HR Thabrani).</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Allah SWT pun menjelaskan dalam firman-Nya, "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan, jika kamu tidak menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui" (QS. Ali Imran [3] : 92). Dalam ayat lain, "Dan barangsiapa yang terpelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS. Ath Taghabun [54] : 16). </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Nampaklah bahwa perencanan finansial yang berdampak pada perilaku hemat, ternyata bukan berarti harus kikir.***</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>2. KURANG PERAWATAN</b> </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Aini sekali lagi harus pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya yang sering sakit. Padahal dokter gigi yang praktek di kampungnya cuma satu-satunya dan berjarak cukup jauh hingga untuk mendapatkan perawatan dokter tersebut ia harus meluangkan waktu lebih awal dan tetap antri berlama-lama bersama-sama dengan pasien lain. Aini sebetulnya tidak perlu repot-repot pergi ke dokter gigi seandainya ia rajin merawat kesehatan giginya. Perawatan yang ringan dengan kebiasaan menjaga kebersihan tentu lebih menguntungkannya. Ia tidak perlu membuat jadwal khusus untuk pergi ke dokter gigi yang selain menyita waktu dan tenaga, juga menguras keuangannya untuk sekedar ongkos naik angkot dan membeli obat.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Silahkan bayangkan sendiri apa yang terjadi andaikata kita tidak merawat gigi kita selama sebulan saja, jangan digosok, biarkan saja! Resiko apa kira-kira yang akan kita pikul (keuntungan yang diperoleh adalah hemat odol, hemat waktu, dan hemat tenaga).</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">(Maaf) Gigi menjadi kuning menebal membuat mual siapapun yang melihatnya, aromanya benar-benar memusingkan siapapun yang menghirupnya tentu saja termasuk yang bersangkutan, penyakit mulut serba kumat bisa jadi sariawan, infeksi mulut, termasuk sakit gigi (seperti yang kita maklumi sakit gigi adalah sakit yang paling dramatis, selain sakitnya hampir tak tertahankan, jarang ada yang menengok apalagi mengirim makanan bahkan terkadang jadi bahan tertawaan), hubungan dengan sesama akan kacau berantakan, begitupun hubungan bisnis/kerja, sekali lagi silahkan kalkulasikan sendiri kerugian dari segala sisi terhadap akibat dari kurangnya perawatan.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Hal ini berlaku terhadap apapun yang harus dirawat, barang-barang rumah tangga, elektronik, kendaraan, apapun termasuk tubuh kita sendiri, kita akan menanggung resiko pengeluaran yang jauh lebih besar dibanding biaya perawatan berkala yang dilakukan.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Pernah kami melihat sebuah mobil Mercy tahun 48, yang masih sangat mulus, karena pemiliknya begitu disiplin merawatnya dengan seksama, baik kondisi bodinya maupun mesinnya, bahkan sampai komponen detail interiornya sekalipun, karena dengan teratur dibersihkan secara apik dan benar, begitu pun penggantian komponen atau pelumas sesuai dengan aturan ausnya, dianggarkan secara khusus, dan hasilnya selain mobil itu awet dan masih sangat nyaman dipakai juga punya nilai jual yang jauh lebih tinggi.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Mahasuci Allah SWT yang menjanjikan "La insyakartum la adzii dannakum wa la in kafartum inna adzaabi la syadiid" (QS. Ibraahim [14] : 7) yang artinya "Barangsiapa yang bersyukur atas nikmat yang ada niscaya Kutambah nikmat-Ku padamu, dan barangsiapa yang tiada tahu bersyukur niscaya adzab Allah sangat pedih."</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Memelihara nikmat yang Allah titipkan/karuniakan kepada kita sesungguhnya termasuk amal shaleh yang utama dan dikategorikan ahli syukur yang pasti mendapat balasan nikmat lain yang lebih baik, dan sebaliknya orang yang tak mau merawat nikmat ini termasuk orang yang kufur nikmat yang akan memikul derita kerugian lahir batin, naudzubillaah.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Sebetulnya anggaran untuk merawat, tidak boleh disebut biaya perawatan, melainkan investasi/modal, seperti halnya membeli sikat gigi dan pastanya bukan biaya melainkan modal untuk menikmati gigi yang sehat, bisa makan dengan nikmat dan lain sebagainya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Oleh karena itu, marilah kita songsong nikmat yang melimpah yang Allah janjikan dengan mensyukuri nikmat yang ada yaitu diantaranya dengan merawat, memelihara dengan baik, teratur dan benar.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"> <b>3. DIPERBUDAK NAFSU</b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Sesungguhnya pemboros sejati adalah orang-orang yang memang pecinta duniawi ini, yang mengutamakan topeng ingin dipuji dan dihormati orang lain, yang bersikukuh menjaga gengsi, yang ingin serba enak dengan kemewahan, yang larut sebagai korban mode atau korban jaman, yang pada ujungnya penyebabnya adalah kurang iman akibat kurang pengetahuan tentang hakekat hidup mulia yang sebenarnya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Memang menyedihkan kehidupan yang selalu diukur dengan ukuran materi dengan badai informasi lewat media cetak maupun elektronik lewat film, sinetron, lagu, iklan, dan lain-lain, mempertontonkan kehidupan mewah, glamour, membuat banyak orang yang hidup tidak realistis seakan jauh lebih besar pasak daripada tiang, dan semua ini juga menjadi biang keresahan dan kesengsaraan batin juga menjadi biang terjadinya tindakan ketidakjujuran/kejahatan, karena untuk mendapatkan obsesinya tersebut akan menghalalkan segala cara.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Tukang jaga gengsi, kasihan benar orang yang sangat menjaga gengsi takut tertinggal oleh orang lain, dia akan pontang-panting untuk memiliki sesuatu agar gengsinya dianggap tetap terjaga, walaupun harus pinjam sana-pinjam sini tentu saja barang yang dimilikinya tak akan membahagiakannya karena taruhan untuk memilikinya sesungguhnya diluar kemampuannya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Korban mode ini pun selain pemboros juga menderita, karena selalu ingin tampil up to date bermode sesuai dengan jaman, tentu akan repot karena mode terus menerus berubah pasti akan sangat menguras tenaga, waktu, dan biaya, dan yang paling meyedihkan paling sering seseorang merasa keren sesuai dengan mode padahal yang melihatnya menjadi sangat geli bahkan mengasihani, karena selain seringkali mode itu tak sesuai/tak pantas, orang lain juga sudah tahu modal yang sebenarnya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Si Sombong, kalau si Sombong tak pernah tahan melihat orang lain melebihi keadaannya, sehingga yang terus ada dalam benak pikirannya adalah bagaimana selalu kelihatan lebih dari orang lain dalam hal apapun, makanya dia begitu menderita melihat kesuksesan, kekayaan, dan kemajuan orang lain, maka akan berjuang mati-matian dengan cara apapun agar selalu tampak lebih bagus, lebih moderen, lebih kaya, lebih elit, dia sudah tak perhitungkan lagi biaya yang keluar dan dari mana asalnya yang penting lebih dari orang lain.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Si Riya, alias tukang pamer, kalau si Riya ini persis mirip etalase sibuk ingin memiliki sesuatu yang diharapkan membuat dirinya diketahui kekayaanya, statusnya, dan lain sebagainya, tentu saja ia akan berusaha pamer pakai barang luar negeri, ekslusif, lain dari yang lain, yaa sebetulnya mirip satu sama lain, fokus dari pikirannya adalah bagaimana supaya dinilai hebat oleh orang lain setidaknya tidak diremehkan.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Dalam beberapa hal menjaga kemuliaan diri ini adalah kebaikan, tapi kalau sampai menyiksa diri, melampaui batas kemmpuan apalagi sampai melanggar hak-hak orang lain termasuk yang diharapkan, maka jelaslah kerugian dunia akhiratnya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>4. CEROBOH ATAU KURANG PERHITUNGAN (LALAI)</b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Kawan karibnya tergesa-gesa adalah ceroboh, tidak hati-hati, atau tidak berperhitungan cermat. Boleh jadi dia sudah punya perencanaan matang lalu menahan diri dari tergesa-gesa tapi belum juga luput dari kerugian kalau dia masih bertindak ceroboh. Skala kerugian akibat ceroboh ini sangat macam-macam mulai dari yang sederhana sampai bencana masal lahir batin melibatkan orang banyak.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Kisah kawan yang baru pulang dari Timur Tengah, dengan penuh keceriaan dan bangga memperlihatkan oleh-oleh yang katanya barang elektronik langka dan tidak ada di Indonesia. Sudah sangat terbayang dibenaknya selama perjalanan untuk mempergunakan alat canggih dan mahal ini, maka sesampainya di rumah sebelum melakukan apapun segera saja dibuka bungkusnya untuk dioperasikan secepatnya. Dengan diiringi uraian panjang lebar tentang keutamaan alat ini maka segeralah kabel listriknya dipasang. Tunggu punya tunggu kenapa tidak jalan seperti semestinya, bahkan beberapa saat kemudian tercium bau khusus, ya bau khusus kabel terbakar dan benar saja asap pun segera menghiasi alat baru tersebut. Walhasil selain kaget, sedih, kecewa. Tentu saja sangat rugi uang, waktu, dan tenaga mengangkut dari jauh ribuan kilo meter, hanya dalam bilangan detik saja menjadi sampah tak berguna karena kecerobohan lupa merubah voltase listriknya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Ada kisah yang lebih dramatis lagi, semoga tidak ada orang yang mengulangi kecerobohan ini, yaitu ketika seorang ayah yang tentu sangat sayang kepada keluarganya, harus mengantar istri dan anaknya berobat ke dokter, mampir di sebuah apotik untuk membeli obat. Ketika keluar dari mobil, segera saja lari masuk ke dalam apotik, tiba-tiba terdengar jeritan dan suara benturan yang keras lalu suara benda besar terjun ke sungai, apakah yang terjadi? Ternyata sang suami ini begitu ceroboh memarkir mobilnya di pinggir jalan yang menurun dan tidak memasang rem tangan ataupun memasukkan gigi persenelingnya, sehingga sepeninggalnya mobil ini meluncur dengan sendirinya tak terkendali lalu membentur dinding jembatan dan akhirnya jatuh ke sungai, sungguh tragis. Ternyata hidup dengan mengandalkan kasih sayang saja tidak cukup, melainkan juga harus dengan kehati-hatian. Jauh dari kecerobohan.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Belum lagi kisah seorang ibu yang mengantuk ketika memberi obat kepada anaknya, yang ternyata harus rela kehilangan buah hatinya, karena ceroboh salah memberikan obat.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Begitu banyak kisah kecerobohan dari sisi kehidupan manapun yang ujungnya adalah bencana yang sangat merugikan dan memilukan. Oleh karena itu, sebagai langkah awal kita harus selalu berupaya memahami segala sesuatu dengan baik. Luangkanlah waktu untuk mempelajari prosedur dan aturan-aturan penggunaan, cara pakai yang benar, dosis atau takaran yang pasti, bacalah buku/lembaran panduannya terlebih dahulu, dan pahami dengan seksama berikut segala larangan dan resikonya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Lalu tahap selanjutnya berusahalah untuk disiplin dan tertib melaksanakan sesuai aturan. Ikutilah tahapan-tahapan dan batasan-batasan yang dianjurkan/diharuskan dengan seksama, dan bersabarlah untuk mengikutinya, jangan sok tahu dan menganggap enteng.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Selalu melakukan sesuatu dengan kesungguhan, kehati-hatian dan konsentrasi yang baik agar tak terjadi kecerobohan yang merugikan.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>5. MALAS</b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Berbicara tentang kemalasan, maka bukan berbicara tentang kurang pengetahuan. Dia tahu tapi tetap tidak melakukan hal yang semestinya dilakukan, ya karena enggan atau malas itulah, dan kerugian yang timbul pun bukan main-main bisa jadi sampai hilang nyawa. Para pengangguran yang malas mencari nafkah, atau malas bekerja keras, benar-benar makhluk beban biang pemborosan karena walaupun menganggur dia tetap harus menguras dana untuk makan, minum, tempat berteduh, mandi, listrik, air ledeng, dan lain sebagainya..</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Padahal kalau dia mau saja keluar dari rumahnya dengan niat dan tekad untuk bekerja keras mencari nafkah niscaya akan seperti burung yang keluar dari sangkarnya dan kembali membawa cacing untuk makan keluarganya, jadi bukan karena tidak ada jatah rizkinya melainkan malas menjemput jatahnya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Ada seorang pemuda, malah mahasiswa, mempunyai motor yang bagus tapi dia malas sekali untuk memarkir kendaraannya di tempat semestinya, merasa lebih mudah menyimpan di depan pintu kostnya dan dia pun malas untuk repot-repot menggunakan rantai pengaman. Di ujung kisah ini sudah bisa ditebak, kemalasan seperti ini adalah memberi kemudahan bagi para maling untuk melakukan aksinya. Malas mengeluarkan waktu dan tenaga yang tak seberapa dan hasilnya lenyaplah berjuta-juta hasil tabungan orang tuanya plus masih harus nyicil sisanya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Kisah lainnya tentang safety belt atau sabuk pengaman. Karena merasa sudah terbiasa tak menggunakan dan juga malas memakainya, maka Pak Fulan sang boss sebagai pemilik mobil mewah harus memiklul derita yang menyedihkan, yaitu tatkala ada mobil orang lain yang hilang kendali sehingga menabrak mobilnya tanpa bisa dihindarkan. Akibatnya, selain harus berbaring di rumah sakit berbulan-bulan karena geger otak dan patah tulang tangan serta kakinya yang tentu mengeluarkan biaya mahal, juga tak dapat bekerja dengan baik yang menghilangkan kesempatan bisnisnya, serta silahkan hitung jenis kerugian lainnya. Hal yang berbeda tidak dialami sang supir yang walaupun pendidikannya hanya Sekolah Dasar tapi selalu berusaha tertib, disiplin, dan tidak mengenal malas untuk menyempurnakan kewajibannya. Sang supir selamat karena menggunakan sabuk pengaman dengan baik dan juga tidak pernah malas untuk berdo’a meminta perlindungan kepada Allah yang menguasai segala kejadian. Tak pernah malas untuk berdzikir sepanjang jalan, juga tak pernah malas untuk bersedekah, bukankah sedekah adalah penolak bala.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Silahkan renungkan sendiri perkara kemalasan lainnya. Misalnya malas mandi, maka bersiaplah untuk berpanu ria. Malas mengerjakan tugas dan belajar maka bersiaplah untuk tidak naik kelas/tingkat. Malas ngantor maka bersiaplah untuk dirumahkan, malas beribadah maka bersiaplah untuk mendapatkan penderitaan dunia akhirat (naudzubillaah), bukankah tugas kita ini untuk beribadah?! Percayalah tidak ada jalan kesuksesan bagi pemalas yang malang. Maka, marilah kita lawan dengan segenap tenaga, dobrak, bagai buldozer menggempur penghalang. Yakinlah bahwa kita sangat sanggup melawan kemalasan yang merugikan dan menghinakan itu dengan mudah asalkan mau memulainya dengan DO IT NOW. Lakukan sekarang juga apa yang harus kau lakukan. Selamat menikmati hasilnya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>6. KURANG KENDALI</b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Ada sebuah rumus sederhana untuk sebuah kebangkrutan, pada umumnya jatuhnya sebuah usaha itu tidak langsung sekaligus melainkan pelan menjalar dan akhirnya menjadi parah tak tertahankan, dan penyebab semua ini adalah lemahnya system pengontrolan dari usaha tersebut.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Ya bagi siapapun yang mau pergi menggunakan kendaraan dan tidak melakukan pengontrolan terhadap jumlah bahan bakar yang ada maka bersiaplah stress sepanjang jalan dan siap pula untuk berkuah peluh mendorongnya, apalagi perjalanan keluar kota dan tidak punya sistem pengontrolan terhadap air radiator, oli, ban cadangan dan peralatannya, kotak P3K, atau hal lainnya maka bersiaplah untuk memikul biaya besar akibat kelalaian pengontrolan ini.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Orang tua yang tidak punya sistem kontrol yang baik terhadap perilaku dan pergaulan anak-anaknya, tampaknya terlalu banyak contoh di sekitar kita tentang aib dan bencana yang harus dipikul kedua orang tuanya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Begitu pun organisasi yang lemah sistem kontrolnya baik ke atas maupun ke bawah niscaya organisasi ini akan menjadi organisasi babrok, tak bermutu, tak akan berprestasi dengan benar dan baik, dan suatu saat pasti ambruk karena memang demikianlah sunnatullah-nya. Termasuk sakitnya bangsa ini jelas sekali menjadi pelajaran bagi kita semua, korupsi dimana-mana merajalela disegala lapisan, sungguh menyedihkan memang bangsa kita punya moral yang sangat buruk begini, pelajaran yang dapat diambil memang sistem pengontrolan dari rakyat ke penguasa hampir tiada, aparat yang harus juga ternyata tak jujur maka ya jadilah semrawut begini.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Oleh karena itu marilah kita mulai dari diri kita, keluarga kita untuk berbudaya membangun system pengontrolan yang baik, benar dan tepat, awali pengetahuan tentang resiko yang harus dipikul yang dapat dicegah dengan cek dan ricek yang baik, lalu biasakan membuat check list, atau daftar pengecekan yang jelas dan detail, dan mulailah membiasakan untuk tidak melakukan apapun sebelum mengadakan check dan ricek tadi, Insya Allah semoga Dia mencegah segala kemudharatan dengan sikap kita yang penuh kehati-hatian ini, sehingga kita lebih dapat menikmati hidup ini dengan lebih baik.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;"><b>7. SEGALANYA MUDAH</b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Salah satu ciri dari zaman modern ini adalah segala sesuatunya dibuat menjadi sangat mudah, lihat saja TV, kalau dulu selain ukurannya besar memindahkan chanelnya juga butuh tenaga, bandingkan dengan TV saat ini, sudah menggunakan remote yang hanya disentuh saja termasuk menggerakkan TV-nya sekalipun, juga AC, lampu, bahkan suara kita pun sudah bisa jadi sensor penggerak peralatan, luar biasa.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Tapi ada dampak negatifnya segala kemudahan yang tak didukung dengan pengetahuan yang memadai serta sikap mental yang bermutu, karena ternyata biang pemborosan pun bisa lahir dari kemudahan ini.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Ada seorang suami yang tercengang melihat rekening tagihan bulanannya yang membengkak luar biasa sesudah beliau dan istrinya masing-masing memiliki kartu kredit dan menggunakan handphone, karena demikian mudahnya menggunakannya tinggal menggesek dan memijit saja sampai-sampai waktu untuk mengadakan perhitungan pun terlewati, tentu sangat berlainan halnya dengan orang yang menyimpan uang di tabungan yang harus berproses untuk mengambilnya, proses ini akan cukup menghambat keinginannya untuk mudah mengeluarkan uang, harap dimaklumi sesungguhnya tidak berarti kartu kredit dan handphone itu buruk melainkan para pemiliknya harus memiliki mental dan keilmuan yang lebih tangguh agar apa yang dimilikinya tidak jadi bumerang, yang akan menjebak dan menyengsarakannya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Sistem belanja dengan mencicil juga harus dicermati dengan seksama, kemudahan yang diberikan dengan kiriman langsung ke rumah dan dicicil bulanan, tentu saja ada mamfaatnya tapi tidak jarang menjadi ajang pemborosan karena digunakan untuk memiliki sesuatu yang sebetulnya tidak/belum begitu diperlukan, sedangkan cicilan-cicilan yang beraneka ragam akan sangat terasa ketika sudah mulai mencicilnya dan lebih terasa lagi jikalau cicilannya jangka panjang sedang sang barang tak begitu tinggi nilai mamfaatnya atau bahkan sudah rusak.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Termasuk berbelanja di superstore, yang sangat serba ada, daya rangsang untuk membeli akan timbul dengan kemudahan melihat barang-barang tersebut, yang sebetulnya jikalau mau jujur tanpa barang tersebut pun tak akan berpengaruh bagi keadaan rumah tangga, sungguh harus sangat berhati-hati selain harus direncanakan dengan baik apa yang akan dibeli juga harus dibatasi membawa uangnya agar tak kebobolan, berbelanja hanya karena tergiur dengan kemudahan melihat dan mendapatkannya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">(Sumber : Koran Kecil MQ EDISI 12, 13, 14, 15/TH.I/2001)</span></div>
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-64212819534723141232012-03-17T18:47:00.000-07:002012-03-17T18:47:19.892-07:00Apakah Anda Menderita Penyakit Korban Krismon???<div style="text-align: justify;">
<i><b>Bagaimana Cara Menyembuhkannya???</b></i><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Krisis Moneter telah menyerang Indonesia sejak tahun 1997. Setelah berlangsung hampir 5 tahun, sampai sekarang perekonomian nasional belum sepenuhnya pulih. Apakah Anda merupakan salah seorang yang menderita “Penyakit Korban Krismon”??? Apakah ada cara untuk menyembuhkannya???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Anda tentu sadar bahwa Krisis Moneter telah menimbulkan kesulitan untuk banyak orang. Berapa banyakkah teman Anda yang di-PHK akibat rontoknya perekonomian nasional? Berapa banyak korban PHK dari bank-bank yang likuidasi? Berapa banyak korban PHK dari pabrik-pabrik yang terpaksa tutup karena kerugian yang terus-menerus akibat Krisis Moneter? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai sekarang perekonomian nasional masih belum sepenuhnya pulih. Masih banyak orang-orang yang masih khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka dan di-PHK karena masih bergejolaknya perekonomian nasional. Jika sampai sekarang Anda masih memiliki pekerjaan, Anda patut bersyukur karena masih banyak korban-korban PHK sejak lima tahun lalu yang masih belum memperoleh pekerjaan. Belum lagi banyaknya lulusan-lulusan baru dari perguruan tinggi yang masih kesulitan memperoleh pekerjaan. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Jika sekarang Anda masih memiliki pekerjaan dan menerima gaji setiap bulan, saya yakin masih ada rasa khawatir kalau-kalau perekonomian nasional yang masih rapuh kembali memburuk hingga mengakibatkan Anda di-PHK. Sebenarnya Anda tidak perlu merasa khawatir. Anda tidak perlu bergantung kepada pekerjaan Anda untuk memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup Anda. Ada sumber income alternatif yang dapat menghasilkan pendapatan sebesar gaji Anda, bahkan memberikan penghasilan tidak terbatas (unlimited income). Walaupun Anda masih bekerja dan memperoleh gaji bulanan dari pekerjaan Anda, sesekali Anda tentu pernah berpikir untuk memiliki bisnis sendiri yang dapat menghasilkan duit yang banyak hingga Anda dapat mencapai kebebasan finansial. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bisnis yang dapat Anda tekuni tanpa mengganggu pekerjaan Anda tetapi dapat memberikan hasil yang besar hingga Anda dapat mencapai kebebasan finansial adalah bisnis network-marketing. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Mengapa bisnis network marketing merupakan bisnis ideal? </b></i><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Pertama,</b></i> bisnis network marketing dapat dijalankan secara part-time. Artinya, Anda masih tetap dapat menerima gaji dari kantor Anda sembari menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing Anda secara konsisten dan perlahan-lahan di waktu senggang. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Kedua, </b></i>bisnis network marketing dapat dimulai dengan modal kecil. Secara umum, untuk memulai bisnis network marketing, modal yang dibutuhkan hanyalah sebesar Rp.50 ribu s/d Rp.200 ribu. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Ketiga, </b></i>bisnis network marketing memberikan potensi income tidak terbatas. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Keempat,</b></i> bisnis network marketing merupakan sistim bisnis yang telah terbukti sukses di seluruh dunia. Sejak tahun 1978, satu dari setiap lima orang milioner di Amerika Serikat mencapai status milioner dari hasil menjalankan bisnis network marketing. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Kelima, </b></i>sistim bisnis network marketing relatif mudah dipelajari, dimengerti dan dijalankan. <br /><br />Jika Anda masih khawatir akan kehilangan penghasilan Anda jika sampai di-PHK, saya menganjurkan Anda untuk benar-benar mempertimbangkan untuk menjalankan bisnis network-marketing mulai dari sekarang. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mempelajari apa yang ditawarkan oleh bisnis network-marketing, saya rasa Anda telah tahu bagaimana cara menyembuhkan “Penyakit Korban Krismon”. <br />Benar bukan???<br />--------------------------------</div>
<i>Sumber : Artikel PT. DFI-DBS.</i><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-33170447356060118602012-03-16T23:43:00.002-07:002012-04-28T07:06:26.342-07:00ETIKA BERWIRAUSAHA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i><b>Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar</b></i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i><b> </b></i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i><b>Hikam:</b></i></span><br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">"Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya." (QS. Al-Maidah: 2)</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid fisabilillah." (HR.Imam Ahmad)</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Rasul adalah seorang entrepreunership atau wirausahawan. Mulai usia 8 tahun 2 bulan sudah mulai menggembalakan kambing. Pada usia 12 tahun berdagang sebagai kafilah ke negeri Syiria dan pada usia 25 tahun Rasul menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor unta muda. Ini menunjukan bahwa Rasul merupakan seorang wirausahawan yang sukses.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Jiwa wirausaha harus benar-benar ditanamkan dari kecil, karena kalau tidak maka potensi apapun tidak bisa dibuat menjadi manfaat. Prinsip dari wirausahawan adalah memanfaatkan segala macam benda menjadi bermanfaat. Tidak ada kegagalan dalam berusaha, yang gagal yaitu yang tidak pernah mencoba berusaha. </span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Gagal merupakan informasi menuju sukses, keuntungan bukan hanya untung untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Kredibilitas diri kita adalah modal utama dalam berwira usaha, dengan menahan diri untuk tidak menikmati kebahagiaan orang lain sebagai keberuntungan kita. Jual beli bukan hanya transaksi uang dan barang, tapi jual beli harus dijadikan amal soleh yaitu dengan niat dan cara yang benar.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Uang yang tidak barokah tidak akan dapat memberi ketenangan, walau sebanyak apapun akan tetap kekurangan dan akan membuat kita hina. Berjualan dengan akhlak yang mulia, pembeli tidak hanya mendapat fasilitas dan tidak hanya mendapatkan barang tapi juga melihat kemuliaan akhlak seorang penjual. </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-19011653434970089532012-03-12T17:22:00.000-07:002012-03-12T17:22:43.146-07:00KEWIRAUSAHAAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Hal yang sangat patut direnungkan oleh umat Islam, dan ini menjadi kendala bagi kemajuan umat adalah faktor leadership (kepemimpinan) dan kemampuan manajemen. Dampaknya pun jelas, dengan dua titik lemah ini potensi yang banyak tidak terbaca, tidak tergali secara maksimal, dan tidak bisa dikembangkan menjadi sebuah sinergi yang memiliki dampak besar bagi kemajuan umat.<br /><br />Kelemahan leadership dan manajerial ini ternyata dapat kita telusuri dengan mengamati bagaimana pemahaman umat tentang sifat Rasulullah SAW. Diantara titik-titik yang kurang tersentuh secara maksimal adalah bagaimana umat Islam mempelajari masa muda Rasulullah SAW sebelum menjadi nabi.<br /><br />Dari beberapa literatur yang didapat, betapa jiwa entrepreneurship Rasulullah di bidang wirausaha begitu mendominasi, sehingga beliau berkembang menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa entrepreneur, dan keterampilan manajemen yang baik untuk mengelola sebuah dakwah, sebuah sistem yang bertata nilai kemuliaan Al Islam.<br /><br />Pada waktu Rasulullah masih kecil, beliau sudah mempunyai sebuah proyek untuk menjaga kehormatan harga dirinya agar tidak menjadi beban bagi kehidupan ekonomi pamannya, Abu Thalib, yang memang tidak tergolong kaya. Beliau mendapat upah dari menggembalakan beberapa ekor kambing miliki orang lain, yang secara otomatis mengurangi biaya hidup yang harus ditanggung oleh pamannya ini.<br /><br />Pada usia 12 tahuan, sebuah usia yang relatif muda, beliau melakukan perjalanan dagang ke Syiria bersama Abu Thalib. Beliau tumbuh dewasa di bawah asuhan pamannya ini dan belajar mengenai bisnis perdagangan darinya. Bahkan ketika menjelang dewasa dan menyadari bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang harus diberi nafkah, Rasulullah mulai berdagang sendiri di kota Mekkah.<br /><br />Bisnisnya diawalai dengan sebuah perdagangan taraf kecil dan pribadi, yaitu dengan membeli barang dari satu pasar dan menjualnya kepada orang lain. Aktivitas bisnis lainnya dengan sejumlah orang di kota Mekkah pun dilakukan. Dengan demikian ternyata Rasulullah telah melakukan aktivitas bisnis jauh sebelum beliau bermitra dengan Khadijah. Dan inilah yang membuahkan pengalaman yang tak ternilai harganya dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan pada diri Rasulullah.<br /><br />Ciri yang sangat khas dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah waktu itu adalah beliau sangat terkenal karena kejujurannya dan sangat amanah dalam memegang janji. Sehingga tidak ada satupun orang yang berinteraksi dengan beliau kecuali mndapat kepuasan yang luar biasa. Dan ini merupakan sebuah nuansa dengan pesona tersendiri bagi warga Jazirah Arab. apalagi kemuliaan akhlaknya seakan menebarkan pesona indah kepribadiannya.<br /><br />Pun ketika beliau tidak memiliki uang untuk berbisnis sendiri, ternyata beliau banyak menerima modal dari orang-orang kaya Mekkah yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka, dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki berdasarkan kerjasama. Tiada lain karena sejak kecil Rasulullah telah dikenal oleh penduduk Mekkah sangat rajin dan penuh percaya diri. Dikenal pula oleh kejujuran dan integritasnya dibidang apapun yang dilakukannya. Tak berlebihan bila penduduk Mekkah memanggilnya dengan sebutan Shiddiq (jujur) dan Amin (terpercaya).<br /><br />Salah seorang pemiliki modal itu adalah Khadijah, yang kelak menjadi istri beliau, yang menawarkan suatu kemitraan berdasarkan sistem bagi hasil (profit sharing). Dan, subhanallaah, kecakapan Rasulullah dalam berbisnis telah mendatangkan keuntungan, dan tidak satupun jenis bisnis yang ditanganinya mendapat kerugian. Selama bermita dengan Khadijah inilah Rasulullah telah melakukan perjalanan dagang ke pusat bisnis di Habasyah (Ethiopia) dan Yaman. Beliau pun empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syria dan Jorash.<br /><br />Diantara hal yang terus menerus harus kita teladani dari Rasulullah dalam interaksi bisnisnya adalah beliau sangat menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliannya dalam proses interaksi bisnisnya ini. Bisnis bagi Rasulullah SAW tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tapi ada yang lebih tinggi dari semua itu, yaitu mejaga kehormatan diri. Sehingga keuntungan apapun dari setiap transaksi yang beliau dapatkan, maka kemuliaannya justru semakin menjulang tinggi. Semakin dihormati, semakin disegani dan ini menjadi aset tak ternilai harganya yang mendatangkan kepercayaan dari para pemilik modal.<br /><br />Dengan kata lain, modal terbesar dari seorang yang menjadi pengusaha sukses, pemimpin sukses, atau ilmuwan sukses dalam disiplin ilmu apapun, ternyata jiwa entrepreneur ini harus dikembangkan sejak awal. Pembangunan harga diri, pembangunan etos kerja, pembangunan karir kehormatan sebagai seorang jujur yang terbukti teruji dan sangat amanah terhadap janji-janji, jikalau hal ini ditanamkan, dilatih sejak awal maka akan membuahkan kepribadian yang sangat bermutu tinggi dan ini menjadi bekal kesuksesan bekerja dimanapun atau kesuksesan mengemban amanah jenis apapun.<br /><br />Dan yang paling perlu digaris bawahi, Rasulullah SAW mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak umat. Sehingga kesuksesannya mampu membawa banyak dampak positif, yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya. Dan inilah yang menyebabkan kepribadian junjungan kita, Rasullah SAW begitu monumenatal, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rizki yang diperolehnya.<br /><br />Semoga kita semua mampu merenungi kejujuran diri, amanah, dan kegigihan dalam menjaga kehormatan harga diri kita selaku umat Islam.***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Sumber : Kumpulan Tausyiah Aa Gym.</i></b></div>
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-76862476415652073352012-03-09T12:53:00.001-08:002012-03-09T12:53:40.147-08:00Network Marketing Sulit Dijalankan. Benarkah???<div style="text-align: justify;">
Sudah berapa sering Anda mendengar orang mengatakan bahwa bisnis network-marketing sulit dijalankan. Jika saat ini Anda sendiri sedang mengembangkan bisnis network-marketing, saya yakin pernyataan di atas sudah biasa Anda dengar prospek-prospek Anda. Jika Anda belum menjalankan bisnis network-marketing Anda sendiri, kemungkinan besar Anda juga pernah menggunakan alasan di atas untuk menghindar dari teman-teman yang mengajak bergabung. Tapi, benarkah bisnis network-marketing benar-benar sulit dijalankan???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sendiri pernah berpikir bahwa menjalankan bisnis network-marketing itu sulit. Lagipula, karir saya berkembang relatif cepat, sehingga saya pernah beranggapan bahwa tanpa perlu repot-repot menjalankan bisnis network-marketing, saya akan berhasil mencapai kebebasan finansial dalam waktu singkat. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kenyataannya adalah, semakin karir saya menanjak, semakin banyak waktu pula yang harus saya alokasikan untuk urusan kantor, sedangkan waktu untuk keluarga semakin lama semakin sedikit. Hal inilah yang membuat saya kembali mempertimbangkan kembali bisnis network-marketing sebagai upaya untuk mencapai kebebasan finansial. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mempertimbangkan beberapa alternatif, akhirnya saya memutuskan untuk mulai menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing saya sendiri. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Keputusan saya untuk menjalankan bisnis network-marketing didasarkan atas beberapa pertimbangan. Sebagai orang yang pernah mengatakan bahwa “network-marketing sulit dijalankan,” saya mencoba membandingkan tingkat kesulitan bisnis network-marketing dengan beberapa alternatif lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Network-marketing sulit dijalankan. <br />Benarkah??? Dibandingkan dengan apa??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya harus meninggalkan bayi Anda yang baru lahir dua bulan yang lalu dengan baby-sitter di rumah karena Anda dan suami/istri Anda terpaksa harus bekerja hanya untuk membayar tagihan bulanan? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah menikahi orang yang paling Anda cintai dan pernah Anda janjikan hal-hal yang serba indah tetapi sampai sekarang belum dapat Anda penuhi? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya jika Anda dan pasangan Anda menyadari bahwa Anda tidak akan mampu membeli rumah idaman Anda karena tidak mungkin membayar cicilan bulanan? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya terpaksa menyelesaikan pekerjaan kantor pada hari Minggu sore dan terpaksa mengingkari janji untuk membawa anak Anda pergi berenang? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya harus kerja lembur di kantor di malam Natal dan tidak bisa meluangkan waktu untuk mengikuti misa Natal di gereja bersama keluarga Anda? Sulitkah itu???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya untuk tiap hari berangkat kerja dengan mobil butut berumur lima belas tahun dan selalu harus dibawa ke bengkel setiap dua minggu sekali, tetapi Anda tidak sanggup untuk membeli mobil baru? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya jika setiap kali membeli baju, Anda terpaksa membeli yang paling murah dan bukan membeli baju yang terlihat paling bagus untuk Anda? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya setiap kali berbelanja dengan keluarga Anda harus memikirkan, “Jika kita beli yang ini, maka kita tidak akan sanggup membeli yang itu.”? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah bekerja keras selama 30 tahun untuk suatu hari harus pensiun dengan sepertiga pendapatan Anda sekarang? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya jika suatu hari anak Anda yang telah dewasa pindah ke kota lain dan Anda tidak sanggup mengunjunginya karena harga tiket pesawat terbang terlalu mahal? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya melihat anak Anda tanpa disadari telah tumbuh remaja dan dewasa padahal sewaktu mereka kecil Anda sangat sedikit meluangkan waktu untuk mereka? Sulitkah itu??? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana rasanya jika Anda di-PHK karena kantor Anda gulung tikar karena Krisis Moneter? Sulitkah itu??? <br /><br />Tahukah Anda hal yang paling sulit? <br />Hal yang paling sulit itu bukanlah menjalankan bisnis network-marketing. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang paling sulit adalah suatu hari Anda menyadari telah terlalu banyak membuang-buang waktu yang berharga, dan waktu yang telah Anda sia-siakan tersebut telah hilang untuk selama-lamanya. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari, tahun demi tahun hilang tak berbekas. Waktu yang hilang tak berbekas ini seharusnya dapat Anda gunakan sedikit-demi-sedikit untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing Anda secara konsisten dan perlahan-lahan. Manusia sering punya kebiasaan buruk untuk mencari-cari alasan untuk tidak mengerjakan hal-hal yang seharusnya dikerjakan. Seringkali kita mengizinkan orang lain yang tidak berhak dan tidak berkepentingan untuk mengatur hidup kita dan keluarga kita, masa depan kita dan masa depan kita. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah network-marketing benar-benar sulit dijalankan??? <br />Apakah sulit untuk menunjukkan kepada teman-teman produk bermutu tinggi???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah sulit untuk mempelajari sistim bisnis network-marketing sehingga bisa menyampaikannya kepada orang lain???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah sulit untuk meluangkan satu jam sehari untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis network marketing Anda???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah sulit untuk tidak menonton TV/sinetron selama satu jam sehari dan mempergunakan waktu tersebut untuk mengembangkan bisnis network-marketing Anda???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah sulit untuk mengerti bahwa dengan menjalankan bisnis network-marketing secara konsisten dan perlahan-lahan selama beberapa tahun Anda akan dapat mencapai kebebasan finansial???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun ke depan supaya keluarga Anda dapat membeli rumah idaman???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun supaya anak Anda dapat sekolah di perguruan tinggi yang bermutu tinggi dan bukan yang uang kuliah-nya murah???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun supaya taraf hidup keluarga dapat Anda tentukan sendiri dan bukan ditentukan oleh orang-orang yang tidak berhak? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Segeralah sadari bahwa Anda mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan bisnis network-marketing. Network-marketing benar-benar mempunyai kekuatan untuk merubah hidup Anda. Tapi, semua potensi-potensi yang ditawarkan oleh network-marketing tergantung kepada Anda sendiri untuk merealisasikannya. Setelah mempelajari perbandingan-perbandingan di atas, apakah Anda masih merasa bahwa network-marketing sulit dijalankan???</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Sumber : </b></i>Artikel PT. DFI-DBS.</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-50645811757743589592012-02-24T20:08:00.000-08:002012-02-24T20:08:46.011-08:00Tips Untuk Mensponsori Super Leader Dalam Bisnis Network Marketing Anda<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang menjalankan bisnis network-marketing cenderung berpandangan bahwa cara untuk mencapai kesuksesan adalah dengan mensponsori super leader untuk bergabung dalam bisnis network-marketing yang mereka jalankan. Walaupun demikian, untuk merekrut seorang super leader tidaklah mudah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang kala, kita secara kebetulan berhasil mensponsori seorang super leader, kadang kala seorang super leader secara perlahan-lahan berkembang dari nol, kadang kala malah super leader tersebut yang menemukan kita. Kalau begitu, bagaimanakah cara terbaik untuk menemukan seorang (atau beberapa orang) super leader???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Secara definisi, seorang super leader adalah seseorang yang bergabung dan menjalankan bisnis network-marketing dan kemudian dapat mengembangkan bisnisnya secara signifikan dan menghasilkan volume penjualan produk yang tinggi. Tentu saja orang-orang yang menjalankan bisnis network-marketing sangat mendambakan untuk dapat merekrut sebanyak mungkin super leader ke dalam organisasi network-marketingnya karena super leader tersebut akan memberikan kontribusi komisi dan royalti yang tinggi kepada sponsornya. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau begitu, bagaimana caranya supaya Anda dapat merekrut super leader ke dalam organisasi network-marketing Anda? <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk dapat merekrut super leader, Anda harus mulai dari diri Anda sendiri. Mulailah berperilaku seperti seorang super leader dalam kegiatan Anda sehari-hari. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana pola perilaku seorang super leader sehari-hari?<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jangan berharap seorang distributor baru dapat langsung sukses dalam bisnis network-marketing jika tidak memperoleh dukungan dari seorang sponsor yang memiliki komitmen. Sebagai seorang sponsor, Anda harus bersedia memberikan bantuan dan training kepada distributor dan downline Anda supaya mereka dapat sukses dan menjadi seorang super leader.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Seorang super leader secara konsisten memberikan contoh dalam menggunakan produk dari perusahaan network-marketing yang ia jalankan. Anda harus mempercayai kualitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan network-marketing Anda. Jika tidak, bagaimana mungkin Anda dapat meyakinkan orang lain untuk menggunakan produk yang Anda jual?<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Jangan berpikir bahwa dengan bergabung menjadi distributor perusahaan network-marketing, seseorang akan otomotis menjadi kaya dan mencapai kebebasan finansial. Seorang super leader harus secara konsisten menjalankan bisnis network-marketingnya. Yang dimaksud dengan menjalankan bisnis network-marketing adalah dengan mengadakan presentasi, merekrut, dan mendidik downline. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan menerapkan pola perilaku di atas, Anda secara tidak langsung menciptakan kesan bahwa Anda benar-benar serius dalam menjalankan bisnis network-marketing Anda. Dengan memberikan contoh yang baik kepada downline-downline Anda, mereka akan lebih serius dalam menjalankan bisnis network-marketing mereka. Jika diterapkan secara konsisten, mudah-mudahan downline Anda juga semakin terarah dalam menerapkan pola perilaku seorang super leader dan akan berdampak positif pada bisnis network marketing Anda. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat mencoba..... (dikutip dari artikel PT. DFI-DBS).</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-45812160443512892352012-02-24T20:01:00.003-08:002012-02-24T20:01:44.052-08:00Residual Income : Bagaimana Cara Memperolehnya?<div style="text-align: justify;">
Banyak alasan yang membuat orang menggeluti bisnis network marketing. Alasan-alasa tersebut bisa berupa income tambahan di luar gaji dari kantor, keinginan untuk memperluas pergaulan, keinginan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial dan beragam alasan lainnya. Network marketing memungkinkan orang untuk mencapai kebebasan finansial karena adanya residual income. Apakah yang dimaksud dengan residual income???<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan residual income adalah income yang diperoleh dan tetap berlanjut walaupun usaha awal untuk mendapatkan income tersebut telah selesai dilakukan. Lawan kata residual income adalah linear income. Yang dimaksud dengan linear income adalah income yang berbanding lurus dengan usaha yang dikeluarkan untuk memperoleh income. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa contoh linear income adalah gaji dari kantor, dan upah buruh. Pegawai kantor dibayar berdasarkan absensi, sedangkan buruh dibayar berdasarkan jumlah produksi. Misalnya, buruh di pabrik sepatu dibayar berdasarkan berapa pasang (unit) sepatu yang berhasil diproduksi oleh buruh tersebut. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa contoh residual income adalah biaya sewa dari apartemen, ataupun royalty dari penjualan buku/album/film. Biaya sewa apartemen diperoleh walaupun usaha membangun apartemen telah selesai dilakukan, dan pemilik apartemen memperoleh sewa bulanan dari penyewa apartemen. Royalty dari penjualan buku/album/film tetap diperoleh oleh penulis/artis/aktor walaupun proses produksi telah selesai dilakukan. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang yang berkecimpung di dalam bisnis network marketing berharap memperoleh kebebasan finansial melalui perolehan residual income. Residual income dari Network Marketing diperoleh dari usaha yang kita keluarkan untuk membimbing orang-orang di dalam organisasi network marketing kita supaya bisa mandiri dan sukses. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kerja keras yang Anda lakukan sebagai seorang network marketer akan memberikan hasil berupa residual income/royalty yang berasal produktivitas dari orang-orang di dalam organisasi Anda yang telah Anda bimbing menjadi sukses. Memang hasilnya tidak akan langsung terlihat dalam waktu dekat. Diperlukan kesabaran dan kerja keras untuk membangun organisasi network marketing yang kuat dan dapat memberikan residual income yang besar. Sebagian besar orang tidak memiliki visi untuk membangun organisasi network marketing yang kuat dan mengharapkan income yang besar dalam waktu singkat. Inilah yang saya sebut “Mentalitas Ingin Cepat Kaya.” <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Jika Anda berharap bisa cepat kaya melalui network marketing, teruslah bermimpi. Akan tetapi jika Anda ingin memperoleh residual income melalui bisnis jangka panjang yang dapat dimulai dengan modal kecil dan kerja keras, maka network marketing dapat membantu Anda untuk mencapai cita-cita kebebasan finansial Anda. (dikutip dari artikel PT. DFI-DBS).</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-23684169250475453112012-02-10T07:09:00.000-08:002012-02-10T07:09:46.793-08:00Krismon Menghadang, Network Marketing Menerjang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Jika Anda adalah pelaku bisnis network-marketing, ada berita baik buat Anda, tapi ada juga berita buruk. Tapi berita terbaik adalah : kedua-duanya berita yang akan saya sampaikan adalah berita baik untuk Anda. Bingung?? Jika pernyataan di atas rada-rada membingungkan Anda, teruskanlah membaca artikel ini. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat perekonomian sebuah negara sedang maju dan berkembang, orang-orang cenderung tidak berpikir untuk mencari sumber income tambahan. Buat apa?? Kerjaan ada, gaji yang relatif tinggi diterima setiap bulan, sehingga orang-orang akan cenderung berperilaku konsumtif. Akan tetapi, pada saat perekonomian sebuah negara memburuk, orang-orang akan cenderung mencari income tambahan melalui karir-alternatif. Caranya bisa dengan mencari sumber income tambahan di luar gaji dari kantor. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia, kita telah mengalami Krisis Moneter sejak tahun 1997, dan sampai sekarang perekonomian negara kita belum sebelumnya pulih. Perekonomian dunia secara global-pun saat ini sedang dibayang-bayangin oleh ancaman resesi dunia akibat situasi perekonomian Amerika Serikat dan Jepang yang masih berada dibawah ancaman resesi. Secara global, orang-orang mulai khawatir mengenai kemungkinan memburuknya perekonomian dunia. Kita di Indonesia juga khawatir karena jika perekonomian dunia memburuk, maka pemulihan perekonomian nasional akan kembali tersendat-sendat. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya kekhawatiran tersebut mengakibatkan orang-orang mulai mengencangkan ikat pinggang dan mencoba mencari cara-cara untuk melakukan penghematan. Jika memungkinkan, orang-orang juga akan mencari income tambahan untuk berjaga-jaga jika memburuknya perekonomian nasional sampai menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti pemutusan hubungan kerja (PHK). Nah, saat-saat inilah orang-orang akan sibuk mencari sumber income alternatif. Dalam usaha mencari income alternatif dan income tambahan tersebut, orang-orang tersebut akan sadar bahwa industri network marketing merupakan pilihan income alternatif terbaik. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali ke awal artikel di atas, saya mengatakan : “Jika Anda adalah pelaku bisnis network-marketing, ada berita baik buat Anda, tapi ada juga berita buruk. Tapi berita terbaik adalah : kedua-duanya adalah berita baik untuk Anda.” Maksud saya adalah, bersiap-siaplah untuk menghadapi perkembangan industri network marketing yang tidak terbendung di tengah ketidak pastian perekonomian nasional dan global. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Jika Anda belum terlibat dengan industri network marketing, segeralah pelajari potensi-potensi yang ditawarkan oleh industri network marketing ini. Network marketing dapat memberikan income alternatif, residual income, dan bahkan karir alternatif yang memberikan potensi income yang sangat tinggi. Saya yakin Anda akan menyadari bahwa industri network marketing adalah industri yang benar-benar “Anti Krismon”!!! (dikutip dari artikel PT. DFI-DBS).</div>
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-79657816693945121062012-02-10T07:01:00.000-08:002012-02-10T07:01:03.436-08:00Pemain Baru di Bisnis Network Marketing<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Jika Anda pernah menghadiri presentasi bisnis network-marketing pada saat bisnis network-marketing mulai beroperasi di Indonesia kurang lebih 10 tahun yang lalu, Anda akan melihat banyak ibu-ibu rumah tangga yang hadir. Sekarang, bisnis network-marketing telah digeluti oleh orang dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, tapi yang berkembang paling pesat adalah pelaku network marketing baru dari kalangan eksekutif dan kalangan professional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Perkembangan industri network-marketing selama satu dekade terakhir telah berhasil menarik minat banyak kalangan untuk ikut berpartisipasi. Saat ini, kita sudah melihat banyak professional yang menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing mereka sendiri. Sekarang, jika Anda menghadiri presentasi bisnis network-marketing, sudah merupakan hal yang lumrah untuk melihat dokter, bankir, pengacara, bintang sinetron, selebritis yang berpartisipasi dalam presentasi bisnis tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Meningkatnya partisipasi dari kalangan eksekutif dan professional memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perkembangan industri network-marketing. Dengan bergabung, kalangan professional membawa keahlian teknis, pengakuan sosial dan juga kredibilitas terhadap industri network-marketing. Para professional ini adalah orang-orang yang mempunyai karir yang relatif mapan dan penghasilan yang relatif tinggi. Kalau begitu, mengapa para eksekutif dan professional ini berminat menggeluti bisnis network-marketing? <br /><br />Para professional tertarik untuk menggeluti bisnis network-marketing karena bisnis ini menawarkan potensi kebebasan finansial (financial freedom) dan kebebasan untuk mengatur hidup mereka sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain. Para professional adalah calon-calon yang ideal untuk menggeluti bisnis network-marketing. Mengapa? <br /><br />Mari kita analisa kehidupan seorang dokter. Seorang dokter bekerja 10 s/d 12 jam sehari, dan kadang-kadang harus siaga 24 jam. Memang tidak dapat dibantah bahwa penghasilan seorang dokter relatif cukup tinggi. Jika seorang dokter memperoleh pendapatan Rp.300 juta per tahun, penghasilan tersebut tetap saja merupakan penghasilan linear (linear income). Seorang dokter menerima income jika mereka bekerja/berpraktek, jika mereka tidak bekerja/berpraktek, income tidak akan datang dengan sendirinya. <br />Walaupun seorang dokter memperoleh income yang relatif tinggi, ia juga menginginkan lebih banyak waktu untuk keluarganya, untuk mengembangkan hobbynya atau untuk menikmati liburan dengan keluarganya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisnis network-marketing memungkinkan seorang dokter untuk mencapai apa yang tidak ditawarkan oleh penghasilan linear dia. Kalangan eksekutif (seperti bankir) juga menginginkan hal yang sama. Akibat Krisis Moneter, banyak bankir yang dulu memperoleh income ratusan juta per tahun mengalami PHK hingga harus mencari sumber income lain dan dapat memberikan income tinggi secara lebih terjamin. Untuk para eksekutif yang tidak terkena PHK akibat krisis moneter, mereka mungkin harus bekerja 2 kali lebih keras tanpa memperoleh kenaikan gaji. Oleh karena itu, mereka juga mulai mempertimbangkan alternatif-alternatif lain untuk memperoleh income yang tinggi. Lagi-lagi, bisnis network-marketing merupakan solusi yang mereka butuhkan. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Network-marketing adalah satu-satunya bisnis yang beresiko rendah, tetapi berpotensi memberikan hasil yang luar biasa tinggi. Hal ini tentu saja menarik untuk para professional yang walaupun mempeoleh income yang tinggi, tetapi harus dengan mengorbankan waktu yang seharusnya di-alokasikan untuk keluarga dan orang-orang tercinta. (dikutip dari artikel PT. DFI-DBS).</div>
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-7630337188654436992012-02-07T07:31:00.000-08:002012-02-07T07:42:57.229-08:00Network Marketing : Investasi Yang Dibutuhkan Setiap Keluarga<div style="text-align: justify;">Untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup, seseorang sering melakukan investasi. Jika kita berbicara mengenai investasi, biasanya kita berbicara mengenai investasi berupa deposito, saham, obligasi, asuransi dan reksadana. Investasi-investasi yang baru saja disebutkan di atas biasanya memerlukan modal awal yang relatif cukup besar. Walaupun demikian, ada investasi yang tidak dijual oleh institusi keuangan, tidak memerlukan modal besar namum dapat memberikan hasil yang berlipat-lipat ganda. Investasi apakah itu???<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Jika Anda menginginkan masa pensiun yang nyaman, atau bahkan ingin pensiun muda supaya dapat menikmati hidup secara nyaman sebelum mencapai usia senja, maka investasi yang akan saya paparkan ini wajib Anda pertimbangkan secara serius. Jika Anda ingin supaya anak-anak Anda dapat mengecap pendidikan yang tinggi, ataupun Anda ingin supaya dapat meluangkan lebih banyak waktu sehingga dapat melihat dan mendidik anak-anak Anda sendiri sewaktu mereka tumbuh menjadi besar, maka Anda wajib mempertimbangkan investasi ini. Investasi yang saya maksud adalah investasi dalam sebuah bisnis network marketing yang dapat Anda jalankan di waktu luang Anda tanpa harus mengorbankan gaji dari kantor Anda. Anda bahkan dapat melakukan bisnis ini dari rumah di waktu senggang Anda.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Memiliki dan menjalankan bisnis network marketing dapat diibaratkan seperti memiliki bisnis waralaba pribadi (personal franchise). Sebagai seorang distributor bisnis network marketing, Anda memiliki hak untuk menjual serangkaian produk langsung kepada konsumen. Akan tetapi, bisnis network marketing jauh lebih baik dari bisnis waralaba karena Anda juga dapat mengajak teman Anda untuk bergabung dan menjalankan waralaba pribadi mereka sendiri. Hal ini dapat dilakukan berulang-ulang hingga organisasi waralaba pribadi Anda berkembang hingga masing-masing menjadi mandiri dan sukses.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Dengan mengembangkan organisasi bisnis network marketing dan waralaba pribadi, Anda secara perlahan-lahan menciptakan residual income, sejenis income yang akan Anda peroleh secara terus-menerus walaupun Anda memutuskan untuk berhenti menjalankan bisnis Anda. Residual income tidak boleh dianggap remeh. Semakin besar organisasi network marketing Anda, maka semakin besar pula residual income yang akan Anda peroleh. Karena tidak ada batasan untuk Anda mengembangkan organisasi bisnis network marketing Anda, maka tidak ada juga batasan terhadap residual income yang bisa Anda peroleh (unlimited income).<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Sejak tahun 1978, setiap 1 dari 5 orang milioner baru di Amerika Serikat menjadi milioner karena bisnis network marketing yang mereka jalankan. Dapatkah Anda melihat potensi yang ditawarkan oleh bisnis network marketing ini? Menurut saya, hampir semua orang membutuhkan bisnis ini. Sebagian besar orang yang saya kenal akan sangat tertolong oleh income tambahan di luar gaji dari pekerjaan kantor. Tahukah Anda bahwa taraf hidup sebagian besar orang akan akan merosot secara drastis, bahkan mungkin terpaksa menjual mobil dan rumah jika harus hidup selama 6 bulan tanpa pekerjaan??? Setiap keluarga memerlukan investasi di bisnis network marketing ini. Akan tetapi, masih banyak sekali orang yang tidak mengindahkan potensi yang ditawarkan oleh bisnis network marketing ini. Mengapa???<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Mungkin banyak orang yang tidak yakin bahwa bisnis network marketing benar-benar dapat memberikan hasil yang diharapkan. Mungkin juga banyak orang yang tidak bersedia meluangkan sebagian kecil dari waktu mereka untuk mengembangkan bisnis network marketing mereka sendiri. Atau, mungkin mereka merasa bahwa bisnis network marketing adalah bisnis yang melawan hukum.<br /></div><br />Kenyataan sebenarnya adalah :<br /><div style="text-align: justify;">1. Telah banyak sekali orang-orang yang sukses dan mencapai kebebasan finansial melalui bisnis network marketing. (Baca saja artikel-artikel di koran ataupun majalah bisnis).<br />2. Untuk mensukseskan bisnis network marketing, Anda hanya perlu meluangkan sebagian kecil dari waktu Anda. Kunci sukses bisnis network marketing adalah meluangkan waktu untuk belajar memberdayakan diri secara konsisten dan bermutu.<br />3. Bisnis network marketing telah memperoleh pengakuan internasional, bahkan beberapa perusahaan network marketing telah berhasil mencatatkan saham (go public) di New York Stock Exchange dan juga bursa-bursa saham lainnya.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Jika Anda masih belum memutuskan untuk berkecimpung di dalam bisnis network marketing, saya menganjurkan supaya Anda mulai mempelajari potensi yang ditawarkan oleh bisnis ini. Mulailah menggunakan beberapa produk yang dijual melalui jalur distribusi network marketing. Berkomunikasilah dengan orang-orang yang telah sukses menjalankan bisnis network marketing (jangan bertanya pada orang dengan mentalitas “Ingin Cepat Kaya” yang berharap muluk-muluk dari network marketing tetapi gagal dan kemudian menjelek-jelekkan industri yang terhormat ini).<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Jika Anda melakukan hal-hal tersebut di atas, saya yakin Anda akan menyadari bahwa bisnis network marketing adalah solusi yang paling masuk akal untuk mencapai kebebasan finansial yang Anda idam-idamkan. (dikutip dari artikel PT. DFI-DBS).<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-35084722665953002732012-01-27T17:26:00.000-08:002012-01-27T17:42:24.987-08:00CARA MEMBANGUN PASIF INCOME<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Menyisihkan 1-2 jam untuk membangun pendapatan tambahan adalah tindakan bijaksana untuk mengantisipasi kebutuhan finansial kelak saat kita tidak mampu lagi bekerja secara optimal. Ada berbagai macam cara kita meningkatkan pendapatan. Untuk mendapat tambahan income, jalan yang dilalui sebagian orang adalah dengan berkompetisi mendapatkan posisi yang lebih tinggi di perusahaan. Namun tidak semua berhasil karena persaingan tersebut sangatlah ketat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kerja lembur akan menambah income kita, namun sampai kapan saya dapat berhenti melakukannya? Bagi orang yang bekerja sebagai buruh atau karyawan, dalam meningkatkan income, umumnya dengan cara memperpanjang waktu kerja atau mengambil jatah kerja lembur. Dengan bekerja lembur, kita akan mendapat upah tambahan untuk menutupi segala kebutuhan saat ini dan tabungan untuk hari tua nantinya. Namun kita perlu sadari bahwa waktu kita terbatas. Sangatlah tidak mungkin bila kita bekerja membarterkan waktu dan tenaga dengan uang selama 24 jam sehari penuh. Dampak negatif yang paling buruk adalah kita kelelahan dan kemudian jatuh sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Apa yang kita lakukan untuk meraih tujuan akan memberikan hasil yang berbalik arah. Sedianya ingin meningkatkan pendapatan malah membuat tabungan terkuras untuk membayar rumah sakit dan menebus obat. Bentuk negatif lain adalah kerja lembur membuat kita jauh dari keluarga sehingga keharmonisan rumah tangga akan terancam. Income akan berhenti bila saya sakit sedangkan kebutuhan hidup selalu menuntut. Yang lebih sulit lagi bila kita mulai tidak dapat bekerja secara penuh. Alasan usia, kondisi fisik yang menurun dan sering sakit-sakitan tidak dapat kita hindari kelak. Kondisi tersebut akan mempersulit kita untuk mendapatkan income. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bagi yang memiliki pendapatan lebih dari cukup, bersyukurlah. Karena Anda dapat memberikan kontribusi yang berarti kepada perusahaan sehingga perusahaan memberikan penghargaan berupa gaji yang tinggi. Namun bagaimana bila Anda tidak mampu lagi memberikan kontribusi yang berarti lagi karena umur Anda tidak memungkinkannya? Tentunya perusahaan tidak akan memberikan penghargaaan sebesar seperti saat ini. Kondisi ini disebabkan karena sistem kerja yang diterapkan saat ini menjadikan hidup kita bergantung dengan sistem gaji. Bila sistem gaji harian, Anda harus bekerja sehari. Bila sistem gaji bulanan, Anda harus bekerja sebulan. Bila sistem gaji bulanan dan Anda hanya mampu bekerja setengah bulan (sakit, misalnya), gaji Anda akan dipotong (Anda harus bersyukur karena masih tetap digaji bukan diPHK). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Inilah sistem yang membuat kita masuk dalam lingkaran barter. Dimana kita harus membarterkan tenaga dan waktu kita dengan uang. Harus ada solusi. Harus ada sistem yang lebih baik dimana kita tidak selamanya membarterkan tenaga dan waktu untuk mencari income. Saatnya mencari sistem yang menghargai kerja keras saya. Solusi terbaik adalah saatnya kita mencari penghasilan berkelanjutan atau sering disebut pasif income. Di mana kita tidak selamanya harus membarterkan tenaga dan waktu dengan uang. Hasil upaya meraih pasif income dapat kita rasa dan dapatkan walau kita sedang tidur, sakit, bertamasya, atau yang lainnya. Karena pasif income bekerja untuk kita selama 24 jam sehari penuh. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saat ini, saat Anda membaca tulisan ini, yang perlu dilakukan oleh Anda adalah menentukan sistem dan kemudian membangun sistem tersebut agar kelak pasif income yang menjadi dambaan dapat kita rasakan. (dikutip dari sebuah artikel). </div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8213346327542313202.post-33452701729525081052012-01-23T06:12:00.000-08:002012-04-28T06:59:26.526-07:00NETWORK MARKETING : BISNIS YANG MULIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Seandainya pada hari ini kita melihat sebuah iklan terpampang di surat kabar, “Tersedia sebuah lowongan untuk jabatan CEO suatu perusahaan yang berkembang pesat.” Apa yang timbul dalam benak kita? Penghasilan yang besar, fasilitas kelas satu, pekerjaan yang mendatangkan gengsi yang tinggi. Tapi ada berapa orang yang memiliki kualifikasi untuk mengisi jabatan tersebut? Berapa besar biaya dan waktu yang telah dikeluarkan seseorang untuk dapat memenuhi tuntutan kriteria dari pemberi kerja tersebut? Hanya sedikit sekali orang yang memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan tersebut. Jadi apabila kita tidak memenuhi kualifikasi tersebut janganlah mengharapkan iming-iming dari fasilitas yang disediakan oleh perusahaan, karena sudah menjadi hukum alam, “tunjukan prestasi dulu, baru mendapatkan gaji dan tunjangan.” </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Bagaimana dengan yang tidak memenuhi kualifikasi di atas? Apakah pintu sudah tertutup? Melalui bisnis network-marketing, terbuka dengan lebar peluang bagi orang-orang yang tidak memiliki modal dan skill untuk mendapatkan income yang tidak terbatas. Dan melalui bisnis jaringan pula banyak orang yang telah mencapai posisi puncak di bisnis konvensional beralih ke bisnis network-marketing karena bisnis ini telah menyelamatkan mereka dari sakit stress dan sakit jantung, mereka sepertinya telah menemukan hidup baru di bisnis ini. Karena itu dapat dikatakan bahwa bisnis jaringan adalah bisnis yang Mulia.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tidak seperti bisnis waralaba yang sudah diterima oleh banyak kalangan, walaupun pernah dipermasalahkan pada tahun 1950an dimana Ray Kroc memutuskan untuk membeli hak bisnis waralaba restoran fast food bernama McDonald’s karena dianggap bisnis ini menyalahi hukum. Tapi saat ini McDonald’s telah memiliki lebih dari 20.000 outlet di seluruh dunia. Industri pemasaran jaringan berawal pada tahun 1940an ketika Nutrilite Products, Inc., meluncurkan produk makanan suplemen dan, sepuluh tahun kemudian, Amway memperkenalkan penjualan produk-produk rumah tangga. Mengapa orang lebih dapat menerima konsep bisnis waralaba dibandingkan dengan bisnis network-marketing? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pertama, banyak orang yang memiliki paradigma berpikir konvensional, sehingga tidak percaya bahwa ada cara yang sedemikian sederhana sehingga orang yang tidak punya modal dan skill dapat memiliki peluang untuk menghasilkan income yang tidak terbatas. </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kedua, orang banyak yang beranggapan bahwa bekerja itu harus memiliki kantor atau toko, sehingga konsep bisnis jaringan dimana pekerjaan dapat dilakukan dirumah dan tidak memerlukan kantor adalah pekerjaan yang rendah.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ketiga, orang sering melihat banyak network-marketer yang tidak berhasil menjalankan bisnisnya. Hal ini dapat kita analogikan pula dengan banyak restoran ayam goreng yang mengalami kebangkrutan. Yang salah bukanlah industri restoran ayam gorengnya, tetapi pemiliknyalah yang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola restoran tersebut. </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Keempat, banyak perusahaan network-marketing yang tumbuh bagaikan jamur dan menghilang dalam hitungan bulan. Hal ini tidak dapat disangkal, karena setiap ada usaha yang bagus, maka orang akan latah mengikuti usaha tersebut, hal ini dapat dilihat pada saat masyarakat ramai-ramai ikut-ikutan berinvestasi bisnis kodok lembu, cacing, cabe dan sebagainya. Dan akhirnya hukum seleksi alamlah yang akan berlaku. Yang memiliki kemampuan yang akan bertahan. </span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Oleh karena itu, bagi yang tertarik untuk bergabung pada industri jaringan, disarankan untuk meneliti dulu dari segala aspek terhadap perusahaan yang akan dipilih tersebut. Bisnis ini akan mendatangkan manfaat yang amat besar kalau kita melakukan hal yang tepat dan benar pada awalnya. Jangan sampai sifat serakah yang berperan sehingga kita akan merugikan banyak orang pada nantinya.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Sumber : Artikel PT. DFI-DBS.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12918705218350149023noreply@blogger.com0