Sabtu, 28 April 2012

ANTI GAGAL DALAM MENJALANKAN BISNIS

Bagi kebanyakan pebisnis online, ada satu kata yang sangat mereka takuti, ada satu kata yang sangat mereka benci dan tidak ingin mereka dengar. Kata itu adalah kegagalan. Ya, kegagalan tentunya sangat ditakuti mereka, termasuk saya pun begitu. Dan bahkan bukan hanya pebisnis online saja, tetapi juga para pebisnis offline. Manusiawi sekali !

Jadi bagaimana tips dan trik untuk menghindari kegagalan dalam berbisnis dengan InvestasiUsaha.com? Baik, dalam beberapa halaman ke depan akan saya ungkapkan beberapa caranya. Dengan menerapkan tips dan trik tersebut saya harap Anda bisa menghindari kegagalan dalam berbisnis online.

Tips ini saya dapatkan dari pengalaman berbisnis online beberapa tahun, dan saya rasakan sangat efektif untuk diterapkan. Tapi harap diingat, ini hanyalah kumpulan tips saja untuk menghindari kegagalan bukan sebuah mantra sakti, jadi tidak ada jaminan bahwa dengan menerapkannya Anda tidak akan gagal. Hanya saja, dengan menerapkannya Anda dijamin semakin jauh dari kegagalan. Tidak gagal beda sama dengan menghindari gagal lho ya !

Baik, kita mulai saja apa tips dan triknya :

Cara pertama untuk menghindari kegagalan adalah dengan berani gagal. Kenapa? Karena pada faktanya memang hampir semua pebisnis online pasti gagal pada awalnya. Saya sendiri juga dulu begitu, pada saat pertama-tama berbisnis online pun saya mengalami kegagalan. Pada saat itu saya kehilangan sekitar ratusan ribu sebuah jumlah yang cukup (bahkan sangat ) besar untuk ukuran saya yang waktu itu masih kuliah semester 1 dan belum memiliki pemasukan sendiri. Berikut-berikutnya juga begitu, saya terus gagal. Tapi justru dari kegagalan itulah kesuksesan perlahan-lahan saya tapaki. Kenapa?

Karena saya belajar dari berbagai kegagalan demi kegagalan yang saya lalui. Saya pelajari kenapa saya gagal, saya pelajari kenapa saya terkena penipuan, saya pelajari bagaimana cara menghindari penipuan dan kegagalan, dan sebagainya. Berbagai pelajaran tersebut saya jadikan rujukan untuk waktu-waktu berikutnya, sehingga untuk ke depannya saya tidak mengalami kegagalan lagi. Jadi, yang harus Anda lakukan pertama kali untuk bisa sukses berbisnis online adalah berani gagal.

Tidak masalah untuk gagal sekarang jika di waktu lainnya Anda bisa menjadi sukses se-sukses-sukses-nya. Termasuk jika setelah Anda menjalankan bisnis online, jangan takut, karena akan menjadi pelajaran untuk ke depannya, tapi saya harap Anda langsung berhasil. Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha, dan berdoa. Lalu jalani bisnis-bisnisnya dengan jujur, konsisten, dan penuh semangat.

Sekarang masalahnya hanyalah kita mau tidak untuk menjalani proses tersebut? Ingat, resiko itu selalu ada. Baik untuk bisnis online maupun bisnis offline. Sekali lagi, resiko itu selalu ada, baik untuk bisnis online maupun offline. Sekarang masalahnya, Anda mau tidak untuk menjalaninya? Ingat baik-baik : hidup Anda tidak akan mengalami peningkatan jika Anda tidak mau berinvestasi, tidak mau mengambil kesempatan dan menunda-nunda untuk memulai bisnis. Ini adalah fakta kehidupan.

Fokus Fokus Fokus Fokus Fokus! Ya itulah salah satu tips bisnis terpenting yang perlu Anda ketahui! Fokuslah di dalam bisnis apa pun yang Anda lakukan, jangan setengah-setengah! Secara alami, otak manusia hanya bisa fokus dengan baik ke dalam satu bidang saja. Faktanya, Anda tidak bisa fokus belajar matematika sambil menghafal pelajaran biologi dalam satu waktu yang sama, bukan? Hal yang sama berlaku juga dalam berbisnis online. Sebaiknya Anda fokus pada satu (atau dua) bisnis online saja dulu. Dengan demikian seluruh tenaga dan fikiran Anda akan tercurah pada bisnis yang sedang Anda jalani. Hasilnya? Hasilnya tentu bisnis yang sedang Anda jalani akan menjadi lebih optimal hasilnya dibanding bila Anda memecah fokus Anda ke berbagai bisnis.

Misalkan Anda sedang mencoba bisnis PTC, fokuskan diri Anda di sana. Jika Anda sedang mencoba bisnis reselling / affiliasi, fokuskan diri Anda di sana. Jika Anda fokus mencoba bisnis lainnya, fokuskan juga di sana. Jangan setengah-setangah. Fokus Fokus Fokus Fokus Fokus! Pilih bisnis yang ingin Anda jalani, dan fokuskan diri Anda di sana.

Kesuksesan online atau kesuksesan berbisnis apapun itu baik online maupun offline bukanlah suatu hal yang instant. Anda tidak akan bisa mendapatkan hasil ribuan dollar hanya dalam sebulan dua bulan berbisnis. Semua butuh proses. Bahkan para “guru”, para “master” bisnis online pun tidak langsung berhasil dalam sekejap mata. Mereka butuh berbulan-bulan, mereka butuh bertahun-tahun belajar untuk menjadi sukses. Jika tidak sabar, jangan harap Anda akan bisa sukses. Tidak ada kesuksesan tanpa kesabaran. Itu aturannya. Sekali lagi, sabar dan jangan menyerah. Seringkali kita malah berhenti bersabar padahal kesuksesan tinggal satu-dua langkah lagi. Nah, kalau sudah begitu, siapa yang rugi? Anda sendiri kan? Karenanya : Sabarlah dalam berbisnis, sabarlah dalam berproses, sabarlah bahkan bila Anda menemui kegagalan sekalipun.

Salah satu alasan kenapa para pebisnis online gagal, adalah karena mereka tidak meluangkan waktu khusus untuk menjalankan bisnis online mereka. Padahal hal ini sangat penting. Jika Anda ingin sukses besar, jangan menganggap bisnis online sebagai pekerjaan sampingan Anda. Tapi anggap bisnis online adalah bisnis utama Anda. Berikan waktu yang khusus untuk berbisnis online.

Dengan meluangkan waktu khusus untuk berbisnis online, Anda akan lebih fokus pada saat menjalankan bisnis tersebut. Anda juga akan merasa tidak sia-sia dalam menjalankan bisnis-bisnis tersebut. Dan juga yang jelas. Anda akan lebih memperhatikan bisnis online Anda. Faktanya, banyak sekali yang tidak memberikan waktu khusus untuk berbisnis online, dan akibatnya mereka menjadi setengah hati menjalankan bisnis ini. Hasilnya, keuntungan yang didapat tidak optimal, bahkan gagal total dan merugi.

Atur waktu Anda untuk berbisnis online, atur pada jam berapa saja Anda harus berbisnis. Silakan atur sendiri sesuai keadaan Anda, fleksibel. Semakin banyak waktu yang Anda luangkan, logikanya semakin besar peluang sukses yang Anda miliki. 1-2 jam it’s ok, tapi mungkin kurang optimal. 3-4 jam, better. 5 jam lebih, makin ok lagi. Info : saya biasa mengalokasikan sekitar 5 jam atau lebih dalam sehari untuk berbisnis online. 1 jam untuk menjawab pertanyaan client, 2 jam untuk riset bisnis dan 2 jam sisanya untuk menjalankan bisnis-bisnis tersebut.

Salah satu sikap yang mendorong para pebisnis online menjadi gagal dan tidak sukses adalah tidak mau mengeluarkan modal tambahan. Well… hey, hellooo… this is business! Ini adalah bisnis, teman! Di mana-mana bisnis selalu butuh modal, baik waktu, tenaga dan juga tentunya uang / dana. Hal ini berlaku untuk bisnis offline maupun bisnis online di internet. Oke betul bisnis online memang relatif lebih murah disbanding bisnis offline, tapi bukan berarti bisnis online tidak perlu modal. Karenanya jangan ragu dan jangan pelit untuk mengeluarkan modal tambahan.

Jika Anda berbisnis PTC, tidak ada salahnya untuk mencoba membeli referral. Mungkin di awalnya mahal, tapi referral biasanya akan mengembalikan hasil yang fantastis dan tidak akan anda dapat lakukan tanpa membeli referral. Jika Anda berbisnis reselling / affiliasi jangan takut dan jangan ragu untuk mengeluarkan modal membeli iklan berbayar untuk mempromosikan URL affiliasi Anda. Apa ruginya Anda mengeluarkan beberapa puluh ribu rupiah jika nantinya menghasilkan ratusan ribu rupiah per hari dari hasil komisi reselling?

Jika Anda berbisnis PPC, keluarkan modal tambahan untuk membeli domain dan hosting yang bagus. Domain yang bagus, mudah diingat dan singkat akan membuat orang sering kembali ke situs Anda. Hosting yang bagus menjamin agar situs Anda selalu on setiap saat dan tidak ada komisi iklan yang terlewat. Dan begitu seterusnya untuk bisnis apa pun yang Anda jalani Keluar modal tambahan memang agak berat terasa, tapi kalau hasilnya berlipat ganda, mengapa mesti pelit ke diri sendiri kan? Kalau untuk yang senang Anda juga kan?

Mengeluarkan modal tambahan memang terasa menakutkan dan berat di awalnya, tapi hasil yang diraih bisa jadi berkali lipat dari modal yang Anda keluarkan. Saya sudah membuktikannya. Oke memang tidak ada jaminan pasti berhasil dan uang pasti kembali, tapi kalau Anda tidak berani untuk mengeluarkan modal, juga tidak ada jaminan Anda bisa berhasil. Tapi tentu saja Anda jangan gegabah dalam mengeluarkan modal tambahan. Pikirkan juga keadaan keuangan Anda. Sesuaikan dengan kemampuan Anda.

Kadang ada saja pebisnis online pemula yang agak malas untuk eksplorasi, tidak mau mencoba-coba untuk memahami bisnis yang dia jalani. Setiap langkah dia selalu bertanya kepada orang lain, kepada consultantnya, kepada temannya, dan kepada kepada kepada.... Padahal untuk menunggu jawaban dari temannya dia butuh waktu, untuk mendapat jawaban dari consultannya juga butuh waktu yang cukup lama (karena harus menjawab pertanyaan banyak client), bahkan berjam-jam. Siapa yang rugi? Dia sendiri!
Ini jelas-jelas menghambat kesuksesan bisnis dia sendiri. Padahal andai dia tidak malas mencari tahu, jawaban dari apa yang dia cari banyak tersedia di internet. Daripada menunggu jawaban dari teman / consultant yang perlu waktu lama, lebih baik mencari jawabannya lewat search engine seperti google. Dan jawabannya akan diketahui secara instant.

Misalnya, ada banyak pebisnis yang ingin tahu jika mendaftar di clixsense, bagaimana cara mengisi kolom “payable to?” Untuk mencari jawabannya ada dua solusi :

1. Tanya ke orang lain.
Jika Anda bertanya kepada client / teman Anda, pasti butuh waktu yang lama untuk menerima jawabannya. Puluhan menit, bahkan berjam-jam. Dan itu pun mungkin kurang jelas.

2. Tanya ke search engine (google / yahoo / MSN)
Cukup ketikkan “clixsense payable to diisi apa” atau “cara daftar clixsense” atau “clixsense tutorial” pada kolom pencarian google dan Anda akan dapatkan jawabannya. Ada puluhan link yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, dalam waktu instant, tidak perlu menunggu berjam-jam. Ini juga bisa diterapkan untuk banyak pertanyaan lainnya, seperti “cara mendaftar paypal”, “cara verifikasi paypal”, “paypal tutorial”, “cara verified alertpay”, “cara verifikasi alertpay”, ... dan apapun yang ingin Anda ketahui tentang dunia bisnis online!

Karenanya tanamkan dalam diri Anda kebiasaan untuk bertanya kepada search engine (GOOGLE/YAHOO/dll) jika mengalami jalan buntu / permasalahan dalam berbisnis online. Ada ribuan orang di luar sana yang pernah mengalami masalah serupa dan menemukan jawabannya dengan cara ini. Search engine adalah basis data FAQ (FrequentlyAsked Questions) yang terbesar di dunia ini. Jadi manfaatkan dengan baik!

Jadi? Gunakan search engine untuk menjawab persoalan Anda secara instant! Jika ada cara yang lebih cepat, kenapa harus mencari cara yang lebih lambat? Lupakan cara-cara bertanya dengan mengirim SMS / email ke teman Anda / konsultan Anda. Butuh waktu yang lama untuk menunggu jawabannya. Dan ingat, mengandalkan panduan teman / konsultan semata adalah salah satu cara untuk gagal yang paling cepat. Bisnis online menuntut Anda proaktif belajar mandiri dan mencoba-coba.

Jika benar-benar sudah mentok, barulah bertanya. Info : sebagian besar ilmu bisnis online yang saya dapat adalah dari membeli ebook panduan dan dari hasil googling, bukan dari hasil bertanya yang menjemukan dan lama untuk menunggu jawabannya. Andalkan diri Anda sendiri (dan google), bukan mengandalkan orang lain. Ini salah satu kunci sukses yang paling manjur.

Sebagai tambahan untuk tips sebelumnya : jangan mengharap panduan yang sangat detail dari orang lain, entah itu panduan dari konsultan Anda ataupun panduan dari hasil dari searching di internet. Alasannya sederhana : sangat sulit untuk membuat panduan step by step, sangat sulit untuk membuat panduan secara sangat mendetail. Hal ini diakibatkan kondisi setiap orang berbeda-beda, kondisi website tujuan pun berubah-ubah (karena selalu diupdate). Dan faktanya pun, walau dibuat sebuah panduan detail, panduan itu hanya bertahan sebentar karena website tujuan selalu diupdate oleh pemilik bisnis.

Karenanya jangan pernah mengharap panduan yang begitu detail dan rinci. 99% (mungkin) tidak akan pernah temukan. Nah lalu solusinya bagaimana? Dari pengalaman saya (ya,saya juga mengalaminya, tidak pernah mendapat panduan yang sangat-sangat detail), jalan terbaik yang bisa kita lakukan sebagai pebisnis online adalah dengan mengeksplorasinya sendiri – explore it by yourself. Jadi misalnya saya sedang kesulitan tentang suatu bisnis, yang biasa saya lakukan adalah :

_ Buka www.google.com
_ Masukkan keyword yang saya ingin tahu jawabannya, misalkan : adsense optimization tips
_ Membuka URL yang diberikan google
_ Menyimpan (save) halaman tersebut
_ Lalu saya baca berulang kali info yang saya dapatkan --- dan jarang ada informasi yang detail
_ Lalu saya mencoba mengaplikasikannya, dan mencoba-coba mengeksplorasinya sendiri
_ Saya perhatikan hasilnya
_ Saya coba eksplorasi dengan cara lain
_ Saya perhatikan hasilnya
_ Saya coba eksplorasi dengan cara lain
_ Saya perhatikan hasilnya
_ Saya bandingkan mana hasil yang terbaik
_ Saya terapkan cara terbaik tersebut

Efektif dan mandiri, bukan? Dan yang jelas, cara ini sangat cepat dilakukan walau mungkin agak ribet. Nah kalau sudah mentok banget – tidak ada jalan lain – saya kontak teman saya yang sepertinya lebih faham tentang masalah yang saya hadapi dan bertanya kepadanya…. (tapi ternyata sering tidak memuaskan dan justru hasil searching di internet lebih mantap). Info : cara ini bukan hanya lebih cepat dan efektif daripada bertanya kepada orang lain (yang butuh waktu lama untuk menunggu jawabannya), tetapi juga lebih menyenangkan! Kenapa menyenangkan? Karena biasanya saat searching info dari internet selalu saja ada info menarik yang “tersangkut” di halaman yang kita temukan. Apapun info yang anda cari. Jadi bukan hanya mendapat jawaban secara cepat atas masalah yang kita hadapi, tapi juga menemukan info lain yang menarik dan -biasanya- bermanfaat bagi perjalanan bisnis online kita. Patut dicoba !

Sumber : InvestasiUsaha.com

Jumat, 06 April 2012

Mengapa Sikap Prospek Yang Positif Berubah Menjadi Negatif Keesokan Hari?


Apakah anda pernah mengalami hal seperti judul di atas? Pada suatu hari, Anda berhasil mengundang prospek untuk mendengarkan peluang usaha yang anda tawarkan. Sang prospek memberikan respon yang baik terhadap tawaran tersebut. Setelah memberikan data-data yang dibutuhkan sebagai syarat untuk terdaftar sebagai anggota, maka prospek anda mengatakan akan melakukan pembayaran pada keesokan hari.

Anda sudah tidak sabar menanti pergantian fajar untuk menerima pembayaran dari anggota team yang baru. Tapi apa yang terjadi? Anda mendapat kabar bahwa pembayaran yang ditunggu-tunggu tidak jadi dilakukan dengan seribu satu alasan yang terdengar logis. Mengapa hal ini sering terjadi? Kelihatannya masih ada kesalahan dalam proses closing yang anda lakukan. Walaupun anda telah memberikan informasi dengan baik dan benar pada saat presentasi sehingga prospek anda menyambut dengan positif, tetapi sebagian besar orang memiliki sikap untuk bermain aman dan takut tertipu. Maka mereka akan memberikan jawaban ini kelihatannya bagus dan masuk akal, tetapi beri saya waktu satu dua hari untuk memberikan jawaban.

Lalu apa yang mereka lakukan setelah itu? Mereka akan mulai mengajak teman dekat yang lain atau keluarga dekat untuk bergabung. Tetapi karena minimnya pengetahuan yang dimiliki, maka yang diajak malah memberikan peringatan dan sinyal-sinyal negative, sehingga prospek anda menjadi mundur dan merasa bisnis yang anda tawarkan terlalu sulit baginya. 

Jadi apa yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kasus di atas? Pertama-tama anda harus menghargai sikap dari prospek untuk berpikir terlebih dahulu, tetapi harus dibuatkan pagar pengaman sehingga ia tidak bercerita terlebih dahulu kepada pihak lain dengan mengatakan :
  1. Saya setuju bahwa anda harus memiliki keyakinan yang bulat untuk berhasil di sini dan itu sangat bagus. Tapi demi kebaikan anda, apabila ada pihak lain yang harus dimintai pendapat dalam mengambil keputusan, maka akan jauh lebih baik kalau dipertemukan lagi dengan saya. Dan kalau masih ada sesuatu yang belum jelas, silakan menghubungi saya kembali, karena apabila anda sakit gigi maka harus berobat ke dokter gigi bukannya dokter mata, demikian juga berlaku di sini, lebih baik anda bertanya pada orang yang benar-benar mengerti tentang bisnis ini dari pada ke orang yang tidak mengerti dan akan menghalangi anda untuk berhasil.
  2. Saya mendukung sikap anda, sekarang pikirkanlah dengan baik untuk bergabung atau tidak. Jangan bercerita kepada pihak lain sebelum anda putuskan. Karena ibaratnya anda baru dinyanyikan satu lagu yang baru, maka apabila anda bernyanyi kepada pihak lain, maka hasilnya tidak karuan karena anda belum menguasai lagu tersebut. Jadi hanya putuskan saja untuk bergabung atau tidak.
  3. Sebaiknya anda jangan mencoba mengajak orang terlebih dahulu sebelum anda bergabung. Karena mereka akan bertanya apakah anda sudah bergabung? Karena mereka tahu anda belum bergabung, maka hal ini akan diduplikasikan. Sehingga pada akhirnya tidak akan ada yang bergabung dalam bisnis yang bagus ini.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat!

(Sumber : Artikel PT.  DBS.)

Sabtu, 24 Maret 2012

MEMBANGUN BISNIS MELALUI REPUTASI

Berbicara tentang bisnis tidak terpisahkan dari isitilah “Reputasi”. Reputasi yang lebih kurang sama artinya dengan “Nama Baik” adalah modal penting dalam memulai sebuah bisnis. Tanpa memiliki reputasi, berarti tidak ada kepercayaan dan tanpa kepercayaan maka bisnis apapun tidak akan bertahan lama.

Memulai sebuah bisnis berarti sang pebisnis juga mulai membangun kepercayaan dimata pasar, bisa jadi pada awalnya adalah kepercayaan dari kerabat terdekat, kemudian seiring proses waktu kepercayaan semakin luas dan bisnispun membesar.
Bisnis Network-Marketing demikian pula halnya… bagi para pemula tentu saja belum memiliki reputasi dimata banyak orang, namun demikian tentu sudah ada kerabat dekat seperti saudara, teman atau tetangga yang sudah mengenal dan percaya kepadanya, jadi itulah modal awal membangun reputasi. Dan karena itu jugalah mengapa untuk mulai menjalankan bisnis Network-Marketing harus dimulai dengan mensponsori atau menawarkan produk kepada kerabat terdekat terlebih dahulu.
Saya sering mendengar pernyataan orang bahwa mereka sudah beberapa kali menjalankan bisnis Network-Marketing, lalu berhenti dan ganti dengan yang lainnya karena berbagai alasan, seperti “sistemnya yang sulit”, “upline yang pasif”, “produk yang mahal”, “produk sulit dipasarkan” dan lain sebagainya, dan semua itu dijadikannya alasan untuk menjadi petualang bisnis Network-Marketing. Oleh beberapa kalangan di bisnis ini mereka dianggap sebagai “kutu loncat”. Anda tentu tahu bagaimana akhir ceritanya yang selalu sama, yaitu mereka belum sukses di bisnis Network-Marketing manapun.
Lantas, apanya yang salah?
Kembali ke masalah reputasi, menurut Anda apakah orang seperti yang saya maksud diatas layak untuk Anda percaya? Layakkah mereka Anda ajak kerjasama sedangkan mereka sendiri tidak konsisten dengan apa yang telah diputuskannya, dan tidak menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Tentu tidak, bukan?
Bukan saja dalam hal reputasi kurang baik sehingga mereka belum bisa dipercaya, tetapi juga untuk menjalankan sebuah bisnis sangat diperlukan “keuletan”, ibarat lomba lari, tentu berlari menuju garis finis adalah lebih penting daripada sekedar memilih sepatu yang akan dipakai untuk lomba itu. Apalagi jika sudah diketahui bahwa semua pilihan sepatu yang tersedia telah banyak mengantar orang untuk sampai ke garis finis yaitu kesuksesan.
Maka jika Anda saat ini sudah dan sedang menjalankan suatu bisnis Network-Marketing dan Anda sudah tahu bahwa sudah banyak orang sukses didalamnya, saya berpesan untuk Anda menjalankan bisnis itu hingga Anda sukses. Bisnis Network-Marketing adalah jembatan dan Anda sendiri yang harus melaluinya tentu saja sampai sukses.
Jika Anda sedang tidak atau belum menjalankan bisnis Network-Marketing, jangan terlalu lama untuk memilihnya, karena memilih saja tidak mengantar ke garis finis, segeralah bertindak, pilihlah satu bisnis Network-Marketing yang menurut Anda cukup baik, mulailah sekarang juga!
Hanya dengan konsistensi dan keuletan maka segala yang tidak mungkin menjadi mungkin, selain itu akan membuahkan kesuksesan itu juga akan membuahkan reputasi untuk anda, maka Anda akan terus semakin sukses. Semakin besar kepercayaan orang kepada anda, semakin besar pula bisnis anda…
Salam sukses!!

Sumber : Artikel PT. DFI-DBS

Rabu, 21 Maret 2012

PENYEBAB BOROS

1. TIDAK ADA PERENCANAAN

Salah satu ciri zaman modern adalah segala sesuatu dibuat menjadi sangat mudah. Lihat saja televisi, kalau dulu selain ukurannya besar, memindahkan channel-nya pun butuh tenaga. Bandingkan dengan TV zaman sekarang yang sudah menggunakan remote control, yang hanya dengan sekali sentuh, channel sudah berpindah. Termasuk untuk menggerakkan TV-nya sekalipun. Juga AC, lampu, bahkan ada yang dengan suara pun sudah bisa menjadi sensor penggerak peralatan rumah tangga kita, luar biasa. Sungguh kemampuan akal manusia telah menjadikan kebutuhan hidup kita lebih mudah untuk dilakukan.

Tapi, kemudahan ini pun ada dampak negatifnya. Tiada lain karena segala kemudahan yang didukung dengan pengetahuan yang memadai serta sikap mental yang bermutu, ternyata dapat menjadi biang munculnya pemborosan. Ada seorang suami yang tercengang melihat rekening tagihan bulanannya yang membengkak luar biasa sesudah ia dan istrinya masing-masing memiliki kartu kredit dan menggunakan handphone. Tiada lain, karena sedemikian mudahnya menggunakan dua alat yang memang diperuntukkan sebagai pemberi kemudahan ini. Biasa tinggal menggesek dan memijit saja sampai-sampai waktu untuk mengadakan perhitungan biaya yang dikeluarkan pun terlewati.

Sangat berlainan halnya dengan orang yang menyimpan uangnya di tabungan, yang harus berproses dulu. Untuk mengambilnya, proses ini akan cukup menghambat keinginannya untuk mudah mengeluarkan uang. Harap dimaklumi, sesungguhnya tidak berarti kartu kredit dan handphone itu buruk, melainkan para pemiliknya harus memiliki mental dan keilmuan yang lebih tangguh agar apa yang dimilikinya tidak jadi bumerang, yang akan menjebak dan menyengsarakannya.

Salah satu yang dapat kita lakukan untuk menghindari perilaku boros ini adalah dengan membuat perencanaan keuangan. Subhanallaah, sebuah rumah tangga yang terbiasa mengadakan perencanaan, selain lebih hemat juga dapat mengadakan antisipasi terhadap kekurangan cash flow keuangan keluarga. Bahkan anak-anak pun sudah dapat dilatih sedari kecil dengan cara uang jajannya diberikan mingguan atau bahkan bulanan, sehingga sang anak sudah biasa membuat perencanaan pengeluarannya, dalam hal ini akan sangat membantu dalam program penghematan.

Ada sebuah contoh menarik. Ibu Fulanah, sebut saja begitu, hampir setiap minggu selalu bertengkar dengan suaminya. Sebabnya adalah anggaran belanja yang tidak pernah cukup. Padahal menurut perhitungan kasar sang suaminya, dianggap sudah memadai. Sesudah diselidiki dengan seksama, ternyata ibu Fulanah ini memang tidak punya perencanaan anggaran belanja berimbang, sehingga tidak ada prioritas dalam pengeluaran uang dan tentu saja akibatnya banyak hal penting tak terbiayai sedangkan hal sekunder yang tak begitu penting malah dibeli.

Berlainan dengan ibu Siti, bukan nama sebenarnya, yang memiliki pengetahuan untuk mengadakan perencanaan pengeluaran dan pemasukan yang berimbang. Walaupun gaji suaminya pas-pasan dan bahkan cenderung kurang, tapi dengan perencanaan yang cermat dan terbuka kepada seluruh anggota keluarga sehingga setiap anggota keluarga memahami keadaan perekonomian keluarga yang sebenarnya. Akibatnya, selain dananya tepat guna, seluruh keluarga pun terbiasa juga berhemat. Selain itu, kekurangan dana juga bisa dideteksi lebih awal dan segera dicarikan solusinya bersama. Tentu saja hasil kerja sama setiap anggota keluarga ini membantu menyelesaikan masalah yang ada. Sungguh sangat belainan dengan ibu Fulanah dan suaminya tadi yang sibuk saling menyalahkan, padahal tentu saja tidak menyelesaikan masalah, justru malah menambah masalah.

Kalau tak percaya, untuk hal yang sederhana saja yaitu jikalau kita pergi berbelanja ke pasar atau toko serba ada namun tidak punya perencanaan yang jelas, maka akibatnya bisa secara sembrono membeli hal yang tidak prioritas. Disamping itu kurangnya perencanaan menyebabkan pula peluang kegagalan semakin terbuka lebar, berarti pemborosan dalam segala bidang.

Maka jikalau ingin menjadi orang yang hemat, selalu adakan perencanaan yang matang dalam segala hal. Semakin mendetail/rinci maka semakin besar pula peluang untuk sukses dalam penghematan ini. Termasuk untuk hal-hal yang sederhana atau yang biasa dianggap sepele. Biasakanlah sebelum belanja tulis dengan baik dan jelas barang yang harus dibeli dan anggaran yang harus disediakan, begitu pula dalam belanja bulanan, rumah tangga yang terbiasa mengadakan perencanaan, selain lebih hemat juga bisa mengadakan antisipasi terhadap kekurangan biaya belanja, bahkan anak-anak pun sudah bisa dilatih mulai dari kecil dengan cara uang jajannya bisa diberikan mingguan atau bahkan bulanan, sehingga sang anak sudah biasa membuat perencanaan pengeluarannya, dan hal ini akan sangat membantu dalam hal efisiensi.

Hanya saja harus juga dianggarkan dengan jelas biaya sedekah sebagai investasi penting untuk penolak bala dan bencana, pengundang rezeki yang lebih berkah. Jangan sampai keinginan hemat menjadi kekikiran dalam kebaikan. Rasulullah dalam hal ini bersabda, "Orang yang kikir akan jauh dari Allah dan jauh dari manusia" (HR Thabrani).

Allah SWT pun menjelaskan dalam firman-Nya, "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan, jika kamu tidak menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui" (QS. Ali Imran [3] : 92). Dalam ayat lain, "Dan barangsiapa yang terpelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS. Ath Taghabun [54] : 16). 

Nampaklah bahwa perencanan finansial yang berdampak pada perilaku hemat, ternyata bukan berarti harus kikir.***


2. KURANG PERAWATAN 

Aini sekali lagi harus pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya yang sering sakit. Padahal dokter gigi yang praktek di kampungnya cuma satu-satunya dan berjarak cukup jauh hingga untuk mendapatkan perawatan dokter tersebut ia harus meluangkan waktu lebih awal dan tetap antri berlama-lama bersama-sama dengan pasien lain. Aini sebetulnya tidak perlu repot-repot pergi ke dokter gigi seandainya ia rajin merawat kesehatan giginya. Perawatan yang ringan dengan kebiasaan menjaga kebersihan tentu lebih menguntungkannya. Ia tidak perlu membuat jadwal khusus untuk pergi ke dokter gigi yang selain menyita waktu dan tenaga, juga menguras keuangannya untuk sekedar ongkos naik angkot dan membeli obat.

Silahkan bayangkan sendiri apa yang terjadi andaikata kita tidak merawat gigi kita selama sebulan saja, jangan digosok, biarkan saja! Resiko apa kira-kira yang akan kita pikul (keuntungan yang diperoleh adalah hemat odol, hemat waktu, dan hemat tenaga).

(Maaf) Gigi menjadi kuning menebal membuat mual siapapun yang melihatnya, aromanya benar-benar memusingkan siapapun yang menghirupnya tentu saja termasuk yang bersangkutan, penyakit mulut serba kumat bisa jadi sariawan, infeksi mulut, termasuk sakit gigi (seperti yang kita maklumi sakit gigi adalah sakit yang paling dramatis, selain sakitnya hampir tak tertahankan, jarang ada yang menengok apalagi mengirim makanan bahkan terkadang jadi bahan tertawaan), hubungan dengan sesama akan kacau berantakan, begitupun hubungan bisnis/kerja, sekali lagi silahkan kalkulasikan sendiri kerugian dari segala sisi terhadap akibat dari kurangnya perawatan.

Hal ini berlaku terhadap apapun yang harus dirawat, barang-barang rumah tangga, elektronik, kendaraan, apapun termasuk tubuh kita sendiri, kita akan menanggung resiko pengeluaran yang jauh lebih besar dibanding biaya perawatan berkala yang dilakukan.

Pernah kami melihat sebuah mobil Mercy tahun 48, yang masih sangat mulus, karena pemiliknya begitu disiplin merawatnya dengan seksama, baik kondisi bodinya maupun mesinnya, bahkan sampai komponen detail interiornya sekalipun, karena dengan teratur dibersihkan secara apik dan benar, begitu pun penggantian komponen atau pelumas sesuai dengan aturan ausnya, dianggarkan secara khusus, dan hasilnya selain mobil itu awet dan masih sangat nyaman dipakai juga punya nilai jual yang jauh lebih tinggi.

Mahasuci Allah SWT yang menjanjikan "La insyakartum la adzii dannakum wa la in kafartum inna adzaabi la syadiid" (QS. Ibraahim [14] : 7) yang artinya "Barangsiapa yang bersyukur atas nikmat yang ada niscaya Kutambah nikmat-Ku padamu, dan barangsiapa yang tiada tahu bersyukur niscaya adzab Allah sangat pedih."

Memelihara nikmat yang Allah titipkan/karuniakan kepada kita sesungguhnya termasuk amal shaleh yang utama dan dikategorikan ahli syukur yang pasti mendapat balasan nikmat lain yang lebih baik, dan sebaliknya orang yang tak mau merawat nikmat ini termasuk orang yang kufur nikmat yang akan memikul derita kerugian lahir batin, naudzubillaah.


Sebetulnya anggaran untuk merawat, tidak boleh disebut biaya perawatan, melainkan investasi/modal, seperti halnya membeli sikat gigi dan pastanya bukan biaya melainkan modal untuk menikmati gigi yang sehat, bisa makan dengan nikmat dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, marilah kita songsong nikmat yang melimpah yang Allah janjikan dengan mensyukuri nikmat yang ada yaitu diantaranya dengan merawat, memelihara dengan baik, teratur dan benar.


 3. DIPERBUDAK NAFSU

Sesungguhnya pemboros sejati adalah orang-orang yang memang pecinta duniawi ini, yang mengutamakan topeng ingin dipuji dan dihormati orang lain, yang bersikukuh menjaga gengsi, yang ingin serba enak dengan kemewahan, yang larut sebagai korban mode atau korban jaman, yang pada ujungnya penyebabnya adalah kurang iman akibat kurang pengetahuan tentang hakekat hidup mulia yang sebenarnya.

Memang menyedihkan kehidupan yang selalu diukur dengan ukuran materi dengan badai informasi lewat media cetak maupun elektronik lewat film, sinetron, lagu, iklan, dan lain-lain, mempertontonkan kehidupan mewah, glamour, membuat banyak orang yang hidup tidak realistis seakan jauh lebih besar pasak daripada tiang, dan semua ini juga menjadi biang keresahan dan kesengsaraan batin juga menjadi biang terjadinya tindakan ketidakjujuran/kejahatan, karena untuk mendapatkan obsesinya tersebut akan menghalalkan segala cara.

Tukang jaga gengsi, kasihan benar orang yang sangat menjaga gengsi takut tertinggal oleh orang lain, dia akan pontang-panting untuk memiliki sesuatu agar gengsinya dianggap tetap terjaga, walaupun harus pinjam sana-pinjam sini tentu saja barang yang dimilikinya tak akan membahagiakannya karena taruhan untuk memilikinya sesungguhnya diluar kemampuannya.

Korban mode ini pun selain pemboros juga menderita, karena selalu ingin tampil up to date bermode sesuai dengan jaman, tentu akan repot karena mode terus menerus berubah pasti akan sangat menguras tenaga, waktu, dan biaya, dan yang paling meyedihkan paling sering seseorang merasa keren sesuai dengan mode padahal yang melihatnya menjadi sangat geli bahkan mengasihani, karena selain seringkali mode itu tak sesuai/tak pantas, orang lain juga sudah tahu modal yang sebenarnya.

Si Sombong, kalau si Sombong tak pernah tahan melihat orang lain melebihi keadaannya, sehingga yang terus ada dalam benak pikirannya adalah bagaimana selalu kelihatan lebih dari orang lain dalam hal apapun, makanya dia begitu menderita melihat kesuksesan, kekayaan, dan kemajuan orang lain, maka akan berjuang mati-matian dengan cara apapun agar selalu tampak lebih bagus, lebih moderen, lebih kaya, lebih elit, dia sudah tak perhitungkan lagi biaya yang keluar dan dari mana asalnya yang penting lebih dari orang lain.

Si Riya, alias tukang pamer, kalau si Riya ini persis mirip etalase sibuk ingin memiliki sesuatu yang diharapkan membuat dirinya diketahui kekayaanya, statusnya, dan lain sebagainya, tentu saja ia akan berusaha pamer pakai barang luar negeri, ekslusif, lain dari yang lain, yaa sebetulnya mirip satu sama lain, fokus dari pikirannya adalah bagaimana supaya dinilai hebat oleh orang lain setidaknya tidak diremehkan.

Dalam beberapa hal menjaga kemuliaan diri ini adalah kebaikan, tapi kalau sampai menyiksa diri, melampaui batas kemmpuan apalagi sampai melanggar hak-hak orang lain termasuk yang diharapkan, maka jelaslah kerugian dunia akhiratnya.


4. CEROBOH ATAU KURANG PERHITUNGAN (LALAI)

Kawan karibnya tergesa-gesa adalah ceroboh, tidak hati-hati, atau tidak berperhitungan cermat. Boleh jadi dia sudah punya perencanaan matang lalu menahan diri dari tergesa-gesa tapi belum juga luput dari kerugian kalau dia masih bertindak ceroboh. Skala kerugian akibat ceroboh ini sangat macam-macam mulai dari yang sederhana sampai bencana masal lahir batin melibatkan orang banyak.

Kisah kawan yang baru pulang dari Timur Tengah, dengan penuh keceriaan dan bangga memperlihatkan oleh-oleh yang katanya barang elektronik langka dan tidak ada di Indonesia. Sudah sangat terbayang dibenaknya selama perjalanan untuk mempergunakan alat canggih dan mahal ini, maka sesampainya di rumah sebelum melakukan apapun segera saja dibuka bungkusnya untuk dioperasikan secepatnya. Dengan diiringi uraian panjang lebar tentang keutamaan alat ini maka segeralah kabel listriknya dipasang. Tunggu punya tunggu kenapa tidak jalan seperti semestinya, bahkan beberapa saat kemudian tercium bau khusus, ya bau khusus kabel terbakar dan benar saja asap pun segera menghiasi alat baru tersebut. Walhasil selain kaget, sedih, kecewa. Tentu saja sangat rugi uang, waktu, dan tenaga mengangkut dari jauh ribuan kilo meter, hanya dalam bilangan detik saja menjadi sampah tak berguna karena kecerobohan lupa merubah voltase listriknya.

Ada kisah yang lebih dramatis lagi, semoga tidak ada orang yang mengulangi kecerobohan ini, yaitu ketika seorang ayah yang tentu sangat sayang kepada keluarganya, harus mengantar istri dan anaknya berobat ke dokter, mampir di sebuah apotik untuk membeli obat. Ketika keluar dari mobil, segera saja lari masuk ke dalam apotik, tiba-tiba terdengar jeritan dan suara benturan yang keras lalu suara benda besar terjun ke sungai, apakah yang terjadi? Ternyata sang suami ini begitu ceroboh memarkir mobilnya di pinggir jalan yang menurun dan tidak memasang rem tangan ataupun memasukkan gigi persenelingnya, sehingga sepeninggalnya mobil ini meluncur dengan sendirinya tak terkendali lalu membentur dinding jembatan dan akhirnya jatuh ke sungai, sungguh tragis. Ternyata hidup dengan mengandalkan kasih sayang saja tidak cukup, melainkan juga harus dengan kehati-hatian. Jauh dari kecerobohan.

Belum lagi kisah seorang ibu yang mengantuk ketika memberi obat kepada anaknya, yang ternyata harus rela kehilangan buah hatinya, karena ceroboh salah memberikan obat.

Begitu banyak kisah kecerobohan dari sisi kehidupan manapun yang ujungnya adalah bencana yang sangat merugikan dan memilukan. Oleh karena itu, sebagai langkah awal kita harus selalu berupaya memahami segala sesuatu dengan baik. Luangkanlah waktu untuk mempelajari prosedur dan aturan-aturan penggunaan, cara pakai yang benar, dosis atau takaran yang pasti, bacalah buku/lembaran panduannya terlebih dahulu, dan pahami dengan seksama berikut segala larangan dan resikonya.

Lalu tahap selanjutnya berusahalah untuk disiplin dan tertib melaksanakan sesuai aturan. Ikutilah tahapan-tahapan dan batasan-batasan yang dianjurkan/diharuskan dengan seksama, dan bersabarlah untuk mengikutinya, jangan sok tahu dan menganggap enteng.

Selalu melakukan sesuatu dengan kesungguhan, kehati-hatian dan konsentrasi yang baik agar tak terjadi kecerobohan yang merugikan.


5. MALAS

Berbicara tentang kemalasan, maka bukan berbicara tentang kurang pengetahuan. Dia tahu tapi tetap tidak melakukan hal yang semestinya dilakukan, ya karena enggan atau malas itulah, dan kerugian yang timbul pun bukan main-main bisa jadi sampai hilang nyawa. Para pengangguran yang malas mencari nafkah, atau malas bekerja keras, benar-benar makhluk beban biang pemborosan karena walaupun menganggur dia tetap harus menguras dana untuk makan, minum, tempat berteduh, mandi, listrik, air ledeng, dan lain sebagainya..

Padahal kalau dia mau saja keluar dari rumahnya dengan niat dan tekad untuk bekerja keras mencari nafkah niscaya akan seperti burung yang keluar dari sangkarnya dan kembali membawa cacing untuk makan keluarganya, jadi bukan karena tidak ada jatah rizkinya melainkan malas menjemput jatahnya.

Ada seorang pemuda, malah mahasiswa, mempunyai motor yang bagus tapi dia malas sekali untuk memarkir kendaraannya di tempat semestinya, merasa lebih mudah menyimpan di depan pintu kostnya dan dia pun malas untuk repot-repot menggunakan rantai pengaman. Di ujung kisah ini sudah bisa ditebak, kemalasan seperti ini adalah memberi kemudahan bagi para maling untuk melakukan aksinya. Malas mengeluarkan waktu dan tenaga yang tak seberapa dan hasilnya lenyaplah berjuta-juta hasil tabungan orang tuanya plus masih harus nyicil sisanya.

Kisah lainnya tentang safety belt atau sabuk pengaman. Karena merasa sudah terbiasa tak menggunakan dan juga malas memakainya, maka Pak Fulan sang boss sebagai pemilik mobil mewah harus memiklul derita yang menyedihkan, yaitu tatkala ada mobil orang lain yang hilang kendali sehingga menabrak mobilnya tanpa bisa dihindarkan. Akibatnya, selain harus berbaring di rumah sakit berbulan-bulan karena geger otak dan patah tulang tangan serta kakinya yang tentu mengeluarkan biaya mahal, juga tak dapat bekerja dengan baik yang menghilangkan kesempatan bisnisnya, serta silahkan hitung jenis kerugian lainnya. Hal yang berbeda tidak dialami sang supir yang walaupun pendidikannya hanya Sekolah Dasar tapi selalu berusaha tertib, disiplin, dan tidak mengenal malas untuk menyempurnakan kewajibannya. Sang supir selamat karena menggunakan sabuk pengaman dengan baik dan juga tidak pernah malas untuk berdo’a meminta perlindungan kepada Allah yang menguasai segala kejadian. Tak pernah malas untuk berdzikir sepanjang jalan, juga tak pernah malas untuk bersedekah, bukankah sedekah adalah penolak bala.

Silahkan renungkan sendiri perkara kemalasan lainnya. Misalnya malas mandi, maka bersiaplah untuk berpanu ria. Malas mengerjakan tugas dan belajar maka bersiaplah untuk tidak naik kelas/tingkat. Malas ngantor maka bersiaplah untuk dirumahkan, malas beribadah maka bersiaplah untuk mendapatkan penderitaan dunia akhirat (naudzubillaah), bukankah tugas kita ini untuk beribadah?! Percayalah tidak ada jalan kesuksesan bagi pemalas yang malang. Maka, marilah kita lawan dengan segenap tenaga, dobrak, bagai buldozer menggempur penghalang. Yakinlah bahwa kita sangat sanggup melawan kemalasan yang merugikan dan menghinakan itu dengan mudah asalkan mau memulainya dengan DO IT NOW. Lakukan sekarang juga apa yang harus kau lakukan. Selamat menikmati hasilnya.


6. KURANG KENDALI

Ada sebuah rumus sederhana untuk sebuah kebangkrutan, pada umumnya jatuhnya sebuah usaha itu tidak langsung sekaligus melainkan pelan menjalar dan akhirnya menjadi parah tak tertahankan, dan penyebab semua ini adalah lemahnya system pengontrolan dari usaha tersebut.

Ya bagi siapapun yang mau pergi menggunakan kendaraan dan tidak melakukan pengontrolan terhadap jumlah bahan bakar yang ada maka bersiaplah stress sepanjang jalan dan siap pula untuk berkuah peluh mendorongnya, apalagi perjalanan keluar kota dan tidak punya sistem pengontrolan terhadap air radiator, oli, ban cadangan dan peralatannya, kotak P3K, atau hal lainnya maka bersiaplah untuk memikul biaya besar akibat kelalaian pengontrolan ini.

Orang tua yang tidak punya sistem kontrol yang baik terhadap perilaku dan pergaulan anak-anaknya, tampaknya terlalu banyak contoh di sekitar kita tentang aib dan bencana yang harus dipikul kedua orang tuanya.

Begitu pun organisasi yang lemah sistem kontrolnya baik ke atas maupun ke bawah niscaya organisasi ini akan menjadi organisasi babrok, tak bermutu, tak akan berprestasi dengan benar dan baik, dan suatu saat pasti ambruk karena memang demikianlah sunnatullah-nya. Termasuk sakitnya bangsa ini jelas sekali menjadi pelajaran bagi kita semua, korupsi dimana-mana merajalela disegala lapisan, sungguh menyedihkan memang bangsa kita punya moral yang sangat buruk begini, pelajaran yang dapat diambil memang sistem pengontrolan dari rakyat ke penguasa hampir tiada, aparat yang harus juga ternyata tak jujur maka ya jadilah semrawut begini.

Oleh karena itu marilah kita mulai dari diri kita, keluarga kita untuk berbudaya membangun system pengontrolan yang baik, benar dan tepat, awali pengetahuan tentang resiko yang harus dipikul yang dapat dicegah dengan cek dan ricek yang baik, lalu biasakan membuat check list, atau daftar pengecekan yang jelas dan detail, dan mulailah membiasakan untuk tidak melakukan apapun sebelum mengadakan check dan ricek tadi, Insya Allah semoga Dia mencegah segala kemudharatan dengan sikap kita yang penuh kehati-hatian ini, sehingga kita lebih dapat menikmati hidup ini dengan lebih baik.

7. SEGALANYA MUDAH

Salah satu ciri dari zaman modern ini adalah segala sesuatunya dibuat menjadi sangat mudah, lihat saja TV, kalau dulu selain ukurannya besar memindahkan chanelnya juga butuh tenaga, bandingkan dengan TV saat ini, sudah menggunakan remote yang hanya disentuh saja termasuk menggerakkan TV-nya sekalipun, juga AC, lampu, bahkan suara kita pun sudah bisa jadi sensor penggerak peralatan, luar biasa.

Tapi ada dampak negatifnya segala kemudahan yang tak didukung dengan pengetahuan yang memadai serta sikap mental yang bermutu, karena ternyata biang pemborosan pun bisa lahir dari kemudahan ini.

Ada seorang suami yang tercengang melihat rekening tagihan bulanannya yang membengkak luar biasa sesudah beliau dan istrinya masing-masing memiliki kartu kredit dan menggunakan handphone, karena demikian mudahnya menggunakannya tinggal menggesek dan memijit saja sampai-sampai waktu untuk mengadakan perhitungan pun terlewati, tentu sangat berlainan halnya dengan orang yang menyimpan uang di tabungan yang harus berproses untuk mengambilnya, proses ini akan cukup menghambat keinginannya untuk mudah mengeluarkan uang, harap dimaklumi sesungguhnya tidak berarti kartu kredit dan handphone itu buruk melainkan para pemiliknya harus memiliki mental dan keilmuan yang lebih tangguh agar apa yang dimilikinya tidak jadi bumerang, yang akan menjebak dan menyengsarakannya.

Sistem belanja dengan mencicil juga harus dicermati dengan seksama, kemudahan yang diberikan dengan kiriman langsung ke rumah dan dicicil bulanan, tentu saja ada mamfaatnya tapi tidak jarang menjadi ajang pemborosan karena digunakan untuk memiliki sesuatu yang sebetulnya tidak/belum begitu diperlukan, sedangkan cicilan-cicilan yang beraneka ragam akan sangat terasa ketika sudah mulai mencicilnya dan lebih terasa lagi jikalau cicilannya jangka panjang sedang sang barang tak begitu tinggi nilai mamfaatnya atau bahkan sudah rusak.

Termasuk berbelanja di superstore, yang sangat serba ada, daya rangsang untuk membeli akan timbul dengan kemudahan melihat barang-barang tersebut, yang sebetulnya jikalau mau jujur tanpa barang tersebut pun tak akan berpengaruh bagi keadaan rumah tangga, sungguh harus sangat berhati-hati selain harus direncanakan dengan baik apa yang akan dibeli juga harus dibatasi membawa uangnya agar tak kebobolan, berbelanja hanya karena tergiur dengan kemudahan melihat dan mendapatkannya.


(Sumber : Koran Kecil MQ EDISI 12, 13, 14, 15/TH.I/2001)

Sabtu, 17 Maret 2012

Apakah Anda Menderita Penyakit Korban Krismon???

Bagaimana Cara Menyembuhkannya???
 
Krisis Moneter telah menyerang Indonesia sejak tahun 1997. Setelah berlangsung hampir 5 tahun, sampai sekarang perekonomian nasional belum sepenuhnya pulih. Apakah Anda merupakan salah seorang yang menderita “Penyakit Korban Krismon”??? Apakah ada cara untuk menyembuhkannya???
 
Anda tentu sadar bahwa Krisis Moneter telah menimbulkan kesulitan untuk banyak orang. Berapa banyakkah teman Anda yang di-PHK akibat rontoknya perekonomian nasional? Berapa banyak korban PHK dari bank-bank yang likuidasi? Berapa banyak korban PHK dari pabrik-pabrik yang terpaksa tutup karena kerugian yang terus-menerus akibat Krisis Moneter?
 
Sampai sekarang perekonomian nasional masih belum sepenuhnya pulih. Masih banyak orang-orang yang masih khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka dan di-PHK karena masih bergejolaknya perekonomian nasional. Jika sampai sekarang Anda masih memiliki pekerjaan, Anda patut bersyukur karena masih banyak korban-korban PHK sejak lima tahun lalu yang masih belum memperoleh pekerjaan. Belum lagi banyaknya lulusan-lulusan baru dari perguruan tinggi yang masih kesulitan memperoleh pekerjaan.
 
Jika sekarang Anda masih memiliki pekerjaan dan menerima gaji setiap bulan, saya yakin masih ada rasa khawatir kalau-kalau perekonomian nasional yang masih rapuh kembali memburuk hingga mengakibatkan Anda di-PHK. Sebenarnya Anda tidak perlu merasa khawatir. Anda tidak perlu bergantung kepada pekerjaan Anda untuk memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup Anda. Ada sumber income alternatif yang dapat menghasilkan pendapatan sebesar gaji Anda, bahkan memberikan penghasilan tidak terbatas (unlimited income). Walaupun Anda masih bekerja dan memperoleh gaji bulanan dari pekerjaan Anda, sesekali Anda tentu pernah berpikir untuk memiliki bisnis sendiri yang dapat menghasilkan duit yang banyak hingga Anda dapat mencapai kebebasan finansial.
 
Bisnis yang dapat Anda tekuni tanpa mengganggu pekerjaan Anda tetapi dapat memberikan hasil yang besar hingga Anda dapat mencapai kebebasan finansial adalah bisnis network-marketing.
 
Mengapa bisnis network marketing merupakan bisnis ideal?
 
Pertama, bisnis network marketing dapat dijalankan secara part-time. Artinya, Anda masih tetap dapat menerima gaji dari kantor Anda sembari menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing Anda secara konsisten dan perlahan-lahan di waktu senggang.
 
Kedua, bisnis network marketing dapat dimulai dengan modal kecil. Secara umum, untuk memulai bisnis network marketing, modal yang dibutuhkan hanyalah sebesar Rp.50 ribu s/d Rp.200 ribu.
 
Ketiga, bisnis network marketing memberikan potensi income tidak terbatas.
 
Keempat, bisnis network marketing merupakan sistim bisnis yang telah terbukti sukses di seluruh dunia. Sejak tahun 1978, satu dari setiap lima orang milioner di Amerika Serikat mencapai status milioner dari hasil menjalankan bisnis network marketing.
 
Kelima, sistim bisnis network marketing relatif mudah dipelajari, dimengerti dan dijalankan.

Jika Anda masih khawatir akan kehilangan penghasilan Anda jika sampai di-PHK, saya menganjurkan Anda untuk benar-benar mempertimbangkan untuk menjalankan bisnis network-marketing mulai dari sekarang.
 
Setelah mempelajari apa yang ditawarkan oleh bisnis network-marketing, saya rasa Anda telah tahu bagaimana cara menyembuhkan “Penyakit Korban Krismon”.
Benar bukan???
--------------------------------
Sumber : Artikel PT. DFI-DBS.

Jumat, 16 Maret 2012

ETIKA BERWIRAUSAHA

Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar
 
Hikam:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya." (QS. Al-Maidah: 2)


Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid fisabilillah." (HR.Imam Ahmad)


Rasul adalah seorang entrepreunership atau wirausahawan. Mulai usia 8 tahun 2 bulan sudah mulai menggembalakan kambing. Pada usia 12 tahun berdagang sebagai kafilah ke negeri Syiria dan pada usia 25 tahun Rasul menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor unta muda. Ini menunjukan bahwa Rasul merupakan seorang wirausahawan yang sukses.


Jiwa wirausaha harus benar-benar ditanamkan dari kecil, karena kalau tidak maka potensi apapun tidak bisa dibuat menjadi manfaat. Prinsip dari wirausahawan adalah memanfaatkan segala macam benda menjadi bermanfaat. Tidak ada kegagalan dalam berusaha, yang gagal yaitu yang tidak pernah mencoba berusaha.


Gagal merupakan informasi menuju sukses, keuntungan bukan hanya untung untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Kredibilitas diri kita adalah modal utama dalam berwira usaha, dengan menahan diri untuk tidak menikmati kebahagiaan orang lain sebagai keberuntungan kita. Jual beli bukan hanya transaksi uang dan barang, tapi jual beli harus dijadikan amal soleh yaitu dengan niat dan cara yang benar.


Uang yang tidak barokah tidak akan dapat memberi ketenangan, walau sebanyak apapun akan tetap kekurangan dan akan membuat kita hina. Berjualan dengan akhlak yang mulia, pembeli tidak hanya mendapat fasilitas dan tidak hanya mendapatkan barang tapi juga melihat kemuliaan akhlak seorang penjual.

Senin, 12 Maret 2012

KEWIRAUSAHAAN

Hal yang sangat patut direnungkan oleh umat Islam, dan ini menjadi kendala bagi kemajuan umat adalah faktor leadership (kepemimpinan) dan kemampuan manajemen. Dampaknya pun jelas, dengan dua titik lemah ini potensi yang banyak tidak terbaca, tidak tergali secara maksimal, dan tidak bisa dikembangkan menjadi sebuah sinergi yang memiliki dampak besar bagi kemajuan umat.

Kelemahan leadership dan manajerial ini ternyata dapat kita telusuri dengan mengamati bagaimana pemahaman umat tentang sifat Rasulullah SAW. Diantara titik-titik yang kurang tersentuh secara maksimal adalah bagaimana umat Islam mempelajari masa muda Rasulullah SAW sebelum menjadi nabi.

Dari beberapa literatur yang didapat, betapa jiwa entrepreneurship Rasulullah di bidang wirausaha begitu mendominasi, sehingga beliau berkembang menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa entrepreneur, dan keterampilan manajemen yang baik untuk mengelola sebuah dakwah, sebuah sistem yang bertata nilai kemuliaan Al Islam.

Pada waktu Rasulullah masih kecil, beliau sudah mempunyai sebuah proyek untuk menjaga kehormatan harga dirinya agar tidak menjadi beban bagi kehidupan ekonomi pamannya, Abu Thalib, yang memang tidak tergolong kaya. Beliau mendapat upah dari menggembalakan beberapa ekor kambing miliki orang lain, yang secara otomatis mengurangi biaya hidup yang harus ditanggung oleh pamannya ini.

Pada usia 12 tahuan, sebuah usia yang relatif muda, beliau melakukan perjalanan dagang ke Syiria bersama Abu Thalib. Beliau tumbuh dewasa di bawah asuhan pamannya ini dan belajar mengenai bisnis perdagangan darinya. Bahkan ketika menjelang dewasa dan menyadari bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang harus diberi nafkah, Rasulullah mulai berdagang sendiri di kota Mekkah.

Bisnisnya diawalai dengan sebuah perdagangan taraf kecil dan pribadi, yaitu dengan membeli barang dari satu pasar dan menjualnya kepada orang lain. Aktivitas bisnis lainnya dengan sejumlah orang di kota Mekkah pun dilakukan. Dengan demikian ternyata Rasulullah telah melakukan aktivitas bisnis jauh sebelum beliau bermitra dengan Khadijah. Dan inilah yang membuahkan pengalaman yang tak ternilai harganya dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan pada diri Rasulullah.

Ciri yang sangat khas dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah waktu itu adalah beliau sangat terkenal karena kejujurannya dan sangat amanah dalam memegang janji. Sehingga tidak ada satupun orang yang berinteraksi dengan beliau kecuali mndapat kepuasan yang luar biasa. Dan ini merupakan sebuah nuansa dengan pesona tersendiri bagi warga Jazirah Arab. apalagi kemuliaan akhlaknya seakan menebarkan pesona indah kepribadiannya.

Pun ketika beliau tidak memiliki uang untuk berbisnis sendiri, ternyata beliau banyak menerima modal dari orang-orang kaya Mekkah yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka, dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki berdasarkan kerjasama. Tiada lain karena sejak kecil Rasulullah telah dikenal oleh penduduk Mekkah sangat rajin dan penuh percaya diri. Dikenal pula oleh kejujuran dan integritasnya dibidang apapun yang dilakukannya. Tak berlebihan bila penduduk Mekkah memanggilnya dengan sebutan Shiddiq (jujur) dan Amin (terpercaya).

Salah seorang pemiliki modal itu adalah Khadijah, yang kelak menjadi istri beliau, yang menawarkan suatu kemitraan berdasarkan sistem bagi hasil (profit sharing). Dan, subhanallaah, kecakapan Rasulullah dalam berbisnis telah mendatangkan keuntungan, dan tidak satupun jenis bisnis yang ditanganinya mendapat kerugian. Selama bermita dengan Khadijah inilah Rasulullah telah melakukan perjalanan dagang ke pusat bisnis di Habasyah (Ethiopia) dan Yaman. Beliau pun empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syria dan Jorash.

Diantara hal yang terus menerus harus kita teladani dari Rasulullah dalam interaksi bisnisnya adalah beliau sangat menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliannya dalam proses interaksi bisnisnya ini. Bisnis bagi Rasulullah SAW tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tapi ada yang lebih tinggi dari semua itu, yaitu mejaga kehormatan diri. Sehingga keuntungan apapun dari setiap transaksi yang beliau dapatkan, maka kemuliaannya justru semakin menjulang tinggi. Semakin dihormati, semakin disegani dan ini menjadi aset tak ternilai harganya yang mendatangkan kepercayaan dari para pemilik modal.

Dengan kata lain, modal terbesar dari seorang yang menjadi pengusaha sukses, pemimpin sukses, atau ilmuwan sukses dalam disiplin ilmu apapun, ternyata jiwa entrepreneur ini harus dikembangkan sejak awal. Pembangunan harga diri, pembangunan etos kerja, pembangunan karir kehormatan sebagai seorang jujur yang terbukti teruji dan sangat amanah terhadap janji-janji, jikalau hal ini ditanamkan, dilatih sejak awal maka akan membuahkan kepribadian yang sangat bermutu tinggi dan ini menjadi bekal kesuksesan bekerja dimanapun atau kesuksesan mengemban amanah jenis apapun.

Dan yang paling perlu digaris bawahi, Rasulullah SAW mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak umat. Sehingga kesuksesannya mampu membawa banyak dampak positif, yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya. Dan inilah yang menyebabkan kepribadian junjungan kita, Rasullah SAW begitu monumenatal, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rizki yang diperolehnya.

Semoga kita semua mampu merenungi kejujuran diri, amanah, dan kegigihan dalam menjaga kehormatan harga diri kita selaku umat Islam.***

Sumber : Kumpulan Tausyiah Aa Gym.

Jumat, 09 Maret 2012

Network Marketing Sulit Dijalankan. Benarkah???

Sudah berapa sering Anda mendengar orang mengatakan bahwa bisnis network-marketing sulit dijalankan. Jika saat ini Anda sendiri sedang mengembangkan bisnis network-marketing, saya yakin pernyataan di atas sudah biasa Anda dengar prospek-prospek Anda. Jika Anda belum menjalankan bisnis network-marketing Anda sendiri, kemungkinan besar Anda juga pernah menggunakan alasan di atas untuk menghindar dari teman-teman yang mengajak bergabung. Tapi, benarkah bisnis network-marketing benar-benar sulit dijalankan???
 
Saya sendiri pernah berpikir bahwa menjalankan bisnis network-marketing itu sulit. Lagipula, karir saya berkembang relatif cepat, sehingga saya pernah beranggapan bahwa tanpa perlu repot-repot menjalankan bisnis network-marketing, saya akan berhasil mencapai kebebasan finansial dalam waktu singkat.
 
Kenyataannya adalah, semakin karir saya menanjak, semakin banyak waktu pula yang harus saya alokasikan untuk urusan kantor, sedangkan waktu untuk keluarga semakin lama semakin sedikit. Hal inilah yang membuat saya kembali mempertimbangkan kembali bisnis network-marketing sebagai upaya untuk mencapai kebebasan finansial.
 
Setelah mempertimbangkan beberapa alternatif, akhirnya saya memutuskan untuk mulai menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing saya sendiri.
 
Keputusan saya untuk menjalankan bisnis network-marketing didasarkan atas beberapa pertimbangan. Sebagai orang yang pernah mengatakan bahwa “network-marketing sulit dijalankan,” saya mencoba membandingkan tingkat kesulitan bisnis network-marketing dengan beberapa alternatif lain.

Network-marketing sulit dijalankan.
Benarkah??? Dibandingkan dengan apa???
 
Bagaimana rasanya harus meninggalkan bayi Anda yang baru lahir dua bulan yang lalu dengan baby-sitter di rumah karena Anda dan suami/istri Anda terpaksa harus bekerja hanya untuk membayar tagihan bulanan? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah menikahi orang yang paling Anda cintai dan pernah Anda janjikan hal-hal yang serba indah tetapi sampai sekarang belum dapat Anda penuhi? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya jika Anda dan pasangan Anda menyadari bahwa Anda tidak akan mampu membeli rumah idaman Anda karena tidak mungkin membayar cicilan bulanan? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya terpaksa menyelesaikan pekerjaan kantor pada hari Minggu sore dan terpaksa mengingkari janji untuk membawa anak Anda pergi berenang? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya harus kerja lembur di kantor di malam Natal dan tidak bisa meluangkan waktu untuk mengikuti misa Natal di gereja bersama keluarga Anda? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya untuk tiap hari berangkat kerja dengan mobil butut berumur lima belas tahun dan selalu harus dibawa ke bengkel setiap dua minggu sekali, tetapi Anda tidak sanggup untuk membeli mobil baru? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya jika setiap kali membeli baju, Anda terpaksa membeli yang paling murah dan bukan membeli baju yang terlihat paling bagus untuk Anda? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya setiap kali berbelanja dengan keluarga Anda harus memikirkan, “Jika kita beli yang ini, maka kita tidak akan sanggup membeli yang itu.”? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah bekerja keras selama 30 tahun untuk suatu hari harus pensiun dengan sepertiga pendapatan Anda sekarang? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya jika suatu hari anak Anda yang telah dewasa pindah ke kota lain dan Anda tidak sanggup mengunjunginya karena harga tiket pesawat terbang terlalu mahal? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya melihat anak Anda tanpa disadari telah tumbuh remaja dan dewasa padahal sewaktu mereka kecil Anda sangat sedikit meluangkan waktu untuk mereka? Sulitkah itu???
 
Bagaimana rasanya jika Anda di-PHK karena kantor Anda gulung tikar karena Krisis Moneter? Sulitkah itu???

Tahukah Anda hal yang paling sulit?
Hal yang paling sulit itu bukanlah menjalankan bisnis network-marketing.
 
Hal yang paling sulit adalah suatu hari Anda menyadari telah terlalu banyak membuang-buang waktu yang berharga, dan waktu yang telah Anda sia-siakan tersebut telah hilang untuk selama-lamanya.
 
Detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari, tahun demi tahun hilang tak berbekas. Waktu yang hilang tak berbekas ini seharusnya dapat Anda gunakan sedikit-demi-sedikit untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing Anda secara konsisten dan perlahan-lahan. Manusia sering punya kebiasaan buruk untuk mencari-cari alasan untuk tidak mengerjakan hal-hal yang seharusnya dikerjakan. Seringkali kita mengizinkan orang lain yang tidak berhak dan tidak berkepentingan untuk mengatur hidup kita dan keluarga kita, masa depan kita dan masa depan kita.
 
Apakah network-marketing benar-benar sulit dijalankan???
Apakah sulit untuk menunjukkan kepada teman-teman produk bermutu tinggi???
 
Apakah sulit untuk mempelajari sistim bisnis network-marketing sehingga bisa menyampaikannya kepada orang lain???
 
Apakah sulit untuk meluangkan satu jam sehari untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis network marketing Anda???
 
Apakah sulit untuk tidak menonton TV/sinetron selama satu jam sehari dan mempergunakan waktu tersebut untuk mengembangkan bisnis network-marketing Anda???
 
Apakah sulit untuk mengerti bahwa dengan menjalankan bisnis network-marketing secara konsisten dan perlahan-lahan selama beberapa tahun Anda akan dapat mencapai kebebasan finansial???
 
Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun ke depan supaya keluarga Anda dapat membeli rumah idaman???
 
Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun supaya anak Anda dapat sekolah di perguruan tinggi yang bermutu tinggi dan bukan yang uang kuliah-nya murah???
 
Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun supaya taraf hidup keluarga dapat Anda tentukan sendiri dan bukan ditentukan oleh orang-orang yang tidak berhak? 

Segeralah sadari bahwa Anda mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan bisnis network-marketing. Network-marketing benar-benar mempunyai kekuatan untuk merubah hidup Anda.  Tapi, semua potensi-potensi yang ditawarkan oleh network-marketing tergantung kepada Anda sendiri untuk merealisasikannya. Setelah mempelajari perbandingan-perbandingan di atas, apakah Anda masih merasa bahwa network-marketing sulit dijalankan???

Sumber : Artikel PT. DFI-DBS.